Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Sebanyak 30 atlet Indonesia akan tampil pada defile pembukaan SEA Games Vietnam 2021 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Kamis malam.

Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di SEA Games 2021 Ferry Kono di Vietnam, Rabu, mengatakan para atlet itu akan memakai seragam kasual dan asesoris berupa penutup kepala dari sejumlah pakaian tradisional Tanah Air.

Para olahragawan tersebut menggunakan pakaian yang kasual untuk merefleksikan bahwa Tim Indonesia diperkuat hampir 60 persen oleh para atlet junior.

Baca juga: Teknologi modern dan seni tradisional hiasi pembukaan SEA Games 2021

“Bajunya tidak terlalu berat, kasual saja dengan balutan warna merah dan putih. Dan masing-masing atlet akan menggunakan identitas dari kekayaan budaya Indonesia di 34 provinsi melalui topinya (penutup kepala),” kata dia setelah ramah tamah dengan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Deny Abdi bersama dengan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari.

Pada momen itu, Ferry Kono sebagai CdM Indonesia akan memimpin kontingen Indonesia dalam defile tersebut, sementara peran pembawa bendera Indonesia akan dipercayakan kepada atlet lari gawang Emilia Nova.

Ia mengatakan, dengan tampil dalam balutan busana tersebut, diharapkan atlet Indonesia dapat turut mempromosikan budaya bangsa.

Penggunaan busana kasual juga diharapkan memberikan kesan positif berupa kesederhanaan Indonesia dalam bersosialisasi dengan warga dunia di Asia Tenggara.

Baca juga: SEA Games yang tak lagi sama

Sebagian besar atlet yang mengikuti defile tersebut, yakni mereka yang akan menjalani pertandingan pada 14 Mei 2022 atau setelah acara pembukaan.

Selain itu juga ada beberapa atlet yang sudah menuntaskan pertandingannya mengingat beberapa cabang olahraga sudah dipertandingkan sejak 6 Mei 2022.

Bagi Komite Olimpiade Indonesia (KOI), ajang SEA Games Vietnam, yang sempat tertunda satu tahun, menjadi tantangan tersendiri karena dilaksanakan untuk kali pertama setelah adanya pandemi COVID-19.

Walau pandemi saat ini sudah melandai, tapi penerapan protokol kesehatan masih menjadi tantangan bagi setiap negara peserta.

“Ada atlet yang sempat positif saat antigen, tapi setelah dites sendiri justru hasilnya negatif dan akhirnya bisa ikut SEA Games. Itulah faktor x yang terus kita kawal,” kata dia.

Selain itu, kontingen Indonesia juga sempat menghadapi persoalan ketika nomor tolak peluru ditiadakan oleh tuan rumah.

Namun berkat beragam upaya dan solidaritas sesama negara peserta akhirnya tolak peluru dipertandingkan dengan syarat negara Kamboja turut ambil bagian.

Baca juga: Menjaga tradisi jawara silat