Utusan khusus Kemlu Jerman untuk iklim kunjungi Indonesia
11 Mei 2022 21:29 WIB
Utusan khusus Kementerian Luar Negeri Jerman untuk Aksi Iklim Internasional Jennifer Morgan (tengah) dalam konferensi pers Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Rabu (11/5/2022). (ANTARA/Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Utusan khusus Kementerian Luar Negeri Jerman untuk Aksi Iklim Internasional Jennifer Morgan melakukan lawatan ke Indonesia selama tiga hari dan membahas pendalaman kerja sama kedua negara terkait transisi energi.
“Saya datang ke Jakarta pada awal masa jabatan saya sebagai utusan khusus dan presidensi G7 Jerman serta (pada) presidensi G20 Indonesia untuk mendengarkan dan mempelajari situasi di Indonesia dan untuk menjajaki bagaimana kita dapat memperdalam kerja sama dengan satu sama lain,” kata Morgan dalam konferensi pers Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungannya yang berlangsung dari 9 hingga 11 Mei itu Morgan bertemu dengan sejumlah pihak termasuk berbagai aktor pemerintah, sektor usaha, akademis, riset, dan masyarakat sipil.
Dia pun mengatakan bahwa dalam menghadapi krisis iklim, semua orang berada di posisi yang sama. Diperlukan aksi global yang konkret dan berambisi untuk mencapai sasaran penting menekan pemanasan global agar tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, sejalan dengan mandat perjanjian Paris.
Baca juga: Sektor Energi Indonesia Favorit Pengusaha Jerman
Morgan menganggap bahwa pada tahun ini, kedua negara memiliki kedudukan yang tepat untuk menangani tantangan global dengan berjalannya kepemimpinan Jerman di G7 dan Indonesia di G20 secara paralel, dengan kedua negara yang memiliki fokus terkait transisi energi yang berkelanjutan dalam presidensinya itu.
“Kita sama-sama berjuang demi tujuan serupa yaitu transisi energi yang bersih dan terjangkau, yang akan menciptakan pekerjaan dan peluang baru bagi rakyat kita,” katanya.
Pihaknya pun menegaskan kesiapan Jerman untuk memperdalam kolaborasi dengan Indonesia demi mempercepat aksi, baik dengan memperluas kerja sama bilateral yang telah memiliki sejarah panjang di bidang iklim, energi, dan lingkungan hidup, maupun dengan berbagi pengalaman terkait transisi energi dan penghentian operasi PLTU batu bara.
Baca juga: Dubes Jerman bahas energi terbarukan di ITS
Baca juga: Jerman beri bantuan 458 juta euro untuk Indonesia
“Saya datang ke Jakarta pada awal masa jabatan saya sebagai utusan khusus dan presidensi G7 Jerman serta (pada) presidensi G20 Indonesia untuk mendengarkan dan mempelajari situasi di Indonesia dan untuk menjajaki bagaimana kita dapat memperdalam kerja sama dengan satu sama lain,” kata Morgan dalam konferensi pers Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungannya yang berlangsung dari 9 hingga 11 Mei itu Morgan bertemu dengan sejumlah pihak termasuk berbagai aktor pemerintah, sektor usaha, akademis, riset, dan masyarakat sipil.
Dia pun mengatakan bahwa dalam menghadapi krisis iklim, semua orang berada di posisi yang sama. Diperlukan aksi global yang konkret dan berambisi untuk mencapai sasaran penting menekan pemanasan global agar tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, sejalan dengan mandat perjanjian Paris.
Baca juga: Sektor Energi Indonesia Favorit Pengusaha Jerman
Morgan menganggap bahwa pada tahun ini, kedua negara memiliki kedudukan yang tepat untuk menangani tantangan global dengan berjalannya kepemimpinan Jerman di G7 dan Indonesia di G20 secara paralel, dengan kedua negara yang memiliki fokus terkait transisi energi yang berkelanjutan dalam presidensinya itu.
“Kita sama-sama berjuang demi tujuan serupa yaitu transisi energi yang bersih dan terjangkau, yang akan menciptakan pekerjaan dan peluang baru bagi rakyat kita,” katanya.
Pihaknya pun menegaskan kesiapan Jerman untuk memperdalam kolaborasi dengan Indonesia demi mempercepat aksi, baik dengan memperluas kerja sama bilateral yang telah memiliki sejarah panjang di bidang iklim, energi, dan lingkungan hidup, maupun dengan berbagi pengalaman terkait transisi energi dan penghentian operasi PLTU batu bara.
Baca juga: Dubes Jerman bahas energi terbarukan di ITS
Baca juga: Jerman beri bantuan 458 juta euro untuk Indonesia
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: