Beijing (ANTARA) - China akan mempromosikan pertumbuhan rendah karbon dan meningkatkan kapasitas keamanan hayatinya terhadap epidemi di tengah upaya negara tersebut untuk mengembangkan bioekonomi, demikian menurut rencana untuk periode 2021-2025 yang diumumkan pada Selasa (10/5).

China, seperti dilansir Xinhua, Rabu, akan mengeksplorasi biomassa guna membantu mendorong pembangunan berkelanjutan dan konservasi sumber daya.

Negara tersebut akan memperkuat pencegahan, pengendalian, dan pengelolaan risiko keamanan hayati seperti epidemi atau penyakit hewan dan tumbuhan, menurut rencana yang dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC).

Rencana itu juga menguraikan dua bidang utama lainnya dalam bioekonomi yang akan dikembangkan hingga 2025. Inovasi di bidang kedokteran akan didorong dan rantai pasokan produk medis kelas atas ditingkatkan guna melindungi kesehatan masyarakat dengan lebih baik lagi.

Sementara itu, pemuliaan, pupuk, dan pestisida yang berbasis biomassa akan digunakan dalam bidang pertanian untuk menjaga ketahanan biji-bijian dan memungkinkan asupan pangan yang lebih sehat.

Perawatan kesehatan, biopertanian, bahan bakar hayati (biofuel), dan bioinformasi diharapkan menjadi industri empat pilar bioekonomi, kata pejabat NDRC Wang Xiang dalam konferensi pers.

China akan memanfaatkan pengujian genetik dan teknologi mutakhir lainnya untuk membantu mencegah penyakit, serta mempercepat penelitian dan pengembangan vaksin, imbuh Wang.

Dokumen pada Selasa itu juga mendesak lebih banyak dukungan pembiayaan untuk perusahaan bioteknologi, termasuk mendorong perusahaan terkemuka untuk listingdi papan utama (main board) dan papan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi China.