Bogor (ANTARA) - Organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) menegaskan bahwa mimpi pakar kelautan dan perikanan IPB University (alm) Dr Hawis H Madduppa agar perikanan rajungan Madura, Jawa Timur mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup serta dilanjutkan.

"Mimpi beliau agar perikanan rajungan Madura mendapat sertifikasi ekolabel global MSC akan tetap hidup dan dilanjutkan bersama," kata Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Sofyanto kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

MSC sendiri adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains dan diakui secara global terhadap penangkapan ikan serta keterlacakan makanan laut yang berkelanjutan

Associate Professor Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) University Dr rer.nat Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si yang lahir di Sulawesi Selatan 26 Maret 1979 itu wafat pada Selasa (10/5) 2022 di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Jenazah Hawis Maddupa usai dishalatkan di Masjid Raya Taman Yasmin (MRTY) Kota Bogor, kemudian kan dimakamkan di Pemakaman Taman Firdaus IPB Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

"Keluarga besar MSC Indonesia dan MSC Global merasakan duka cita mendalam atas kepergian Pak Hawis," kata Hirmen.
Ucapan belasungkawa MSC Indonesia atas wafatnya Dr Hawis Madduppa. FOTO ANTARA/HO-MSC Indonesia/Andi J)


Ia menyatakan almarhum, baik sebagai ilmuwan IPB University dan juga sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) -- sebagai mitra MSC dalam program perbaikan perikanan -- merupakan tauladan kemitraaan dalam pencapaian perikanan rajungan berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Kawasan lindung rajungan digagas di Pulau Talango Sumenep

Baca juga: 250 ribu benih rajungan dikembalikan di alam perairan Pamekasan

Sejak 2019, katanya, MSC bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Jawa Timur bahu membahu mendukung APRI dalam "Fish for Good MSC Pathway".

Lalu, dukungan nelayan terdampak pandemik dalam "Community Stewardship Fund" dan "Ocean Stewardship Fund" (OSF) demi kelangsungan hidupan nelayan dan kelestarian perikanan rajungan.

"Dedikasi dan komitmen beliau sangat menginspirasi. Semoga amal ibadah dan pengabdian almarhum menjadi jalan untuk diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Hirmen Sofyanto.

Rektor IPB University Prof Arif Satria mengemukakan bahwa perguruan tinggi itu kehilangan salah satu dosen terbaiknya, yakni atas wafatnya pakar kelautan dan perikanan Dr Hawis H Madduppa.

"IPB merasa kehilangan atas wafatnya Pak Hawis Madduppa, salah satu dosen terbaik yang telah banyak menghasilkan karya riset dalam bidang kelautan dan perikanan," katanya usai ikut melakukan shalat jenazah almarhum di Masjid Raya Taman Yasmin (MRTY) di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/5) sore.

Baca juga: Dr Hawis Madduppa wafat, Rektor: IPB kehilangan dosen terbaik

Baca juga: Rajungan diharapkan bersertifikasi ekolabel akhir 2022

Baca juga: Program OSF bantu Rp900 juta kelola rajungan Indonesia berkelanjutan


Baca juga: Komitmen kelola rajungan berkelanjutan disepakati APRI-MSC-DKP Jatim