Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia diharapkan menarik investasi baru senilai 14,62 miliar ringgit Malaysia (Rp212,37 triliun) dari Amerika Serikat dengan Misi Perdagangan dan Investasi (TIM) ke negara tersebut yang diketuai Menteri Senior Perdagangan Internasional dan Industri, Mohamed Azmin Ali.

"Kita akan membuat beberapa pengumuman besar dalam beberapa hari yang akan datang dari segi jumlah investasi baru yang datang dari komitmen perusahaan-perusahaan tersebut," kata Azmin dalam satu pernyataan pers, Rabu.

Azmin mengatakan banyak perusahaan yang berpangkalan di Amerika Serikat menyatakan komitmen untuk mengembangkan operasi dan kehadiran mereka di Malaysia saat TIM berada di AS selama 10 hari yang dimulai 8 Mei 2022 lalu.

Mantan politikus PKR tersebut mengatakan pihaknya telah bertemu dengan beberapa perusahaan teknologi tinggi seperti perusahaan semikonduktor global, Texas Instruments Inc. dan pemasok bahan global untuk industri pemasangan elektronik dan pembungkusan semikonduktor, Indium Corporation.

Baca juga: Saudi Aramco akan investasi 7 miliar dolar AS di kilang Malaysia

Azmin juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan lebih banyak peserta industri teknologi tinggi dalam rangka lawatan ke San Francisco, Seattle dan Los Angeles.

Dia memberi jaminan bahwa Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) akan meneruskan misi perdagangan untuk menarik lebih banyak investasi dan yakin investasi berkualitas tinggi akan mewujudkan lebih banyak pekerjaan untuk rakyat Malaysia.

Politikus Partai Pribumi Bersatu Malaysia ini mengatakan Duta Perwakilan Perdagangan AS, Katherine Tai telah menyambut baik rencana Malaysia menggerakkan semula Perjanjian Kerangka Kerja Investasi (TIFA).

"Kedua negara diharapkan dapat menyepakati pengaktifan perjanjian itu dalam waktu terdekat," kata mantan Menteri Besar Selangor tersebut.

Baca juga: Intel investasi 7 miliar dolar AS bangun pabrik baru di Malaysia
Baca juga: Microsoft investasi 1 miliar dollar AS di Malaysia dirikan pusat data