Makassar (ANTARA) - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan kurang lebih 500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan kembali dideportasi dari Malaysia karena persoalan keabsahan dokumen keimigrasian dan lainnya.

Koordinator Pemulangan PMI UPT BP2MI Makassar, Purworini Indah Setyasih di Makassar, Rabu, mengatakan siap mengawal dan memfasilitasi kepulangan PMI ke daerah masing-masing.

"Informasi dari KJRI Malaysia, akan kembali dilakukan deportasi namun memang belum diketahui jadwal pastinya. Intinya kami siap memfasilitasi hingga sampai ke daerah masing-masing," ujarnya.

Ia menjelaskan, kepulangan para PMI yang dideportasi memang terjadi secara rutin setiap bulan. Adapun para kerja yang dideportasi itu pada umumnya karena persoalan kelengkapan dokumen (masuk ilegal, sakit ataupun meninggal dunia.

Seluruh PMI dari Malaysia, akan tiba di Pelabuhan Parepare ,Sulsel. Setelah rombongan PMI tiba lalu akan diambil alih pemulangannya oleh BP2MI sesuai wilayah kerja masing-masing.

"Kami dari BP2MI Makassar tentunya sesuai wilayah kita yakni mencakup Sulawesi, Maluku, Papua. Untuk wilayah Jawa tentunya ada UPT BP2MI Serang yang akan memfasilitasi," ujarnya.

Baca juga: BP2MI antisipasi kepulangan sejumlah besar PMI dari Malaysia pada 2022

Baca juga: BP2MI NTB telusuri calo PMI ilegal korban kapal tenggelam di Malaysia


Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Makassar Agus Bustami menyebutkan sebanyak 380 Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah tiba di Sulawesi Selatan jelang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.

Para PMI ini berasal dari Malaysia Timur yakni Sabah sekitar 300 orang dan dari Sarawak 50 orang. Adapun sebanyak 30 orang PMI yang berasal dari negara timur tengah.

Ia menjelaskan, ratusan PMI asal Sulsel ini datang melalui beberapa rute seperti Pelabuhan Parepare oleh PMI yang berasal dari Sabah dan yang berasal dari Sarawak, Malaysia melalui Pelabuhan Makassar.

Ratusan PMI ini selanjutnya berangkat ke berbagai daerah tujuan seperti Makassar, Kabupaten Bone, Gowa, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba Sinjai, Luwu Raya, Tana Toraja, Pinrang, Barru, Pangkep, Wajo, Soppeng.

Termasuk ke beberapa daerah di provinsi tetangga seperti Polman, Majene, Mamuju, Sulteng, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Anak PMI yang orangtuanya meninggal di Malaysia dipulangkan ke Sulsel

Baca juga: PLBN Entikong tunggu pemulangan 270 PMI bermasalah dari Malaysia