Tanjungpinang (ANTARA) -
Pengamat ekonomi, Dody Dermawan berpendapat perbankan harus meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah pencurian data menggunakan alat khusus atau "skimming".
"Kenyamanan dan keamanan perbankan bukan hanya untuk mencegah kejahatan siber, melainkan menghindari kerugian yang diderita pihak perbankan akibat uang nasabah raib," kata Dody, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa.
Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang itu menjelaskan uang nasabah yang ditabung di bank tertentu seandainya hilang menjadi tanggung jawab pihak bank.
Baca juga: Bank Riau Kepri menyatakan bertanggung jawab atas kasus skimming
Contohnya, kasus "skimming" yang diduga terjadi pada Bank Riau Kepri, yang heboh saat ini.
"Bank itu membutuhkan kepercayaan publik sehingga memang sistem keamanan bagian yang penting dalam memberikan pelayanan kepada nasabah," ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Kepri Rudy Chua menyorot kasus pencurian data dengan menggunakan alat khusus, yang terjadi pada sejumlah nasabah Bank Riau Kepri. Kasus serupa dapat saja terjadi pada bank lainnya bila sistem perbankan tidak kuat.
"Persoalan ini memang jarang terjadi, namun perlu diwaspadai pihak perbankan karena berhubungan dengan kepercayaan publik. Jadi tidak hanya sekadar mengembalikan uang kerugian nasabah, kemudian masalah selesai. Karena salah satu modal pihak perbankan itu adalah kepercayaan publik," ucap Rudy, yang juga nasabah Bank Riau Kepri.
Puluhan orang yang membaca berita kasus "skimming" yang dialami nasabah Bank Riau Kepri, tadi pagi hingga siang hari memeriksa saldo tabungannya di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
"Hanya ingin memastikan apakah uang saya masih aman atau tidak," ujar Asri, salah seorang nasabah Bank Riau Kepri di Tanjungpinang.
Dari Batam dilaporkan, Bank Riau Kepri menyatakan akan bertanggung jawab atas hilangnya uang sejumlah nasabah di Batam akibat dugaan pencurian data menggunakan alat khusus.
"Saat ini bank dalam proses pendataan nasabah dan bank menjamin simpanan seluruh nasabah tetap aman, dan seluruh nasabah tidak perlu panik atau khawatir mengingat bank bertanggung jawab atas seluruh kerugian nasabah yang terbukti menjadi korban skimming," kata Edi Wardana, Pemimpin Kantor Pusat Bank Riau Kepri dalam surat resmi yang diterima di Batam.
Baca juga: Riset LPS: Bank akan terus perbesar cadangan antisipasi risiko kredit
PT Bank Riau Kepri menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh nasabah atas ketidaknyamanan dalam bertransaksi keuangan akibat adanya skimming pada mesin ATM Bank Riau Kepri.
Di dalam surat pernyataan tersebut, pihak bank mengaku telah menjalankan langkah cepat dengan menunjuk tim dari kantor pusat untuk melakukan investigasi dan identifikasi terhadap kasus nasabah yang diduga terkena skimming mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Batam.
Saat ini Bank Riau Kepri sedang mengupayakan pendataan nasabah, serta bank menjamin seluruh nasabah tetap aman.
Pihaknya juga mengimbau nasabah tidak perlu panik, mengingat bank akan bertanggung jawab atas seluruh kerugian nasabah yang terbukti menjadi korban skimming.
"Selanjutnya bagi nasabah yang merasa dirugikan, diharapkan membuat laporan ke Kantor Bank Riau Kepri terdekat untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai ketentuan," ujar Edi.
Pengamat: perbankan harus tingkatkan sistem keamanan cegah "skimming"
10 Mei 2022 18:20 WIB
Bank Riau Kepri di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Nikolas Panama)
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: