Rusia: Pembicaraan dengan Ukraina masih berlangsung
9 Mei 2022 19:35 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlihat dikelilingi oleh prajurit Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di luar Kiev, Ukraina, 4 April 2022. (ANTARA/Reuters/Marko Djurica/as)
Moskow (ANTARA) - Kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky pada Senin mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina masih berlangsung dan digelar dari jarak jauh, menurut kantor berita Interfax.
Moskow menuding Kiev menyudahi pembicaraan dan memanfaatkan laporan kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina untuk mengacaukan perundingan.
Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Ditanya tentang kapan pembicaraan langsung digelar, Medinsky menjawab: "Kami butuh yang lebih spesifik untuk bertemu langsung."
Baca juga: WHO kumpulkan bukti kemungkinan investigasi kejahatan perang Rusia
Ukraina dan Rusia belum mengelar pembicaraan damai secara tatap muka sejak 29 Maret, meski keduanya telah bersua via tautan video.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada April mengatakan bahwa ada potensi besar pembicaraan damai akan berakhir, menyalahkan kemarahan publik dengan apa yang disebutnya kekejaman Rusia yang dilakukan saat mereka mundur dari wilayah utara Ukraina di sekitar Kiev.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi Moskow sebagai "operasi militer khusus" yang dirancang untuk melucuti senjata Ukraina, membela penutur bahasa Rusia dari persekusi dan mencegah Amerika Serikat beserta sekutunya memanfaatkan negara tersebut untuk mengancam Rusia.
Ukraina menolak klaim persekusi Putin dan membantah ancaman apa pun untuk Rusia dari Ukraina atau negara Barat.
Pihaknya mengatakan sedang berperang melawan perampasan tanah yang tak beralasan.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU harus sita cadangan devisa Rusia untuk pembangunan kembali Ukraina
Baca juga: Jill Biden jumpai pengungsi Ukraina, sukarelawan di Slovakia
Moskow menuding Kiev menyudahi pembicaraan dan memanfaatkan laporan kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina untuk mengacaukan perundingan.
Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".
Ditanya tentang kapan pembicaraan langsung digelar, Medinsky menjawab: "Kami butuh yang lebih spesifik untuk bertemu langsung."
Baca juga: WHO kumpulkan bukti kemungkinan investigasi kejahatan perang Rusia
Ukraina dan Rusia belum mengelar pembicaraan damai secara tatap muka sejak 29 Maret, meski keduanya telah bersua via tautan video.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada April mengatakan bahwa ada potensi besar pembicaraan damai akan berakhir, menyalahkan kemarahan publik dengan apa yang disebutnya kekejaman Rusia yang dilakukan saat mereka mundur dari wilayah utara Ukraina di sekitar Kiev.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut aksi Moskow sebagai "operasi militer khusus" yang dirancang untuk melucuti senjata Ukraina, membela penutur bahasa Rusia dari persekusi dan mencegah Amerika Serikat beserta sekutunya memanfaatkan negara tersebut untuk mengancam Rusia.
Ukraina menolak klaim persekusi Putin dan membantah ancaman apa pun untuk Rusia dari Ukraina atau negara Barat.
Pihaknya mengatakan sedang berperang melawan perampasan tanah yang tak beralasan.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU harus sita cadangan devisa Rusia untuk pembangunan kembali Ukraina
Baca juga: Jill Biden jumpai pengungsi Ukraina, sukarelawan di Slovakia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: