Solo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengimbau warga agar mewaspadai cuaca ekstrem hingga akhir Mei 2022.

"Waspada sampai akhir bulan Mei, namun ini kami evaluasi dulu sambil menunggu data dari BMKG," kata Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto di Solo, Senin.

Ia mengatakan kejadian ekstrem di Solo terakhir terjadi pada Minggu (8/5) di mana terjadi genangan air hingga setinggi lutut orang dewasa dan rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang.

Baca juga: BPBD Wonosobo imbau pemudik waspada daerah rawan bencana

Menurut dia, untuk genangan air akibat hujan deras selama dua jam tersebut terjadi di sebanyak 20 titik di berbagai wilayah di Kota Solo.

"Ada genangan air dan luapan sungai Kota Solo, hampir semua sungai di Kota Solo meluap, seperti Kali Jenes, Banyuanyar, termasuk ada luapan air di sepanjang jalan Kota Solo, terutama di Jalan Slamet Riyadi, Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan KS Tubun. Totalnya ada 20 titik genangan di berbagai wilayah," katanya.

Sedangkan mengenai kejadian angin puting beliung, kata dia, berakibat pada tumbangnya beberapa pohon besar.

"Ada beberapa pohon tumbang yang terjadi di sembilan titik, salah satunya di Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan ada pohon tumbang yang menimpa rumah kosong," katanya.

Baca juga: BPBD Karawang: Pemudik mesti mewaspadai cuaca ekstrem

Selain itu, kejadian serupa juga terjadi di Kelurahan Ngoresan, Kecamatan Jebres, Surakarta. Ia mengatakan pohon tumbang menimpa tiga rumah warga.

Meski demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

"Yang paling parah ini, menimpa beberapa atap rumah warga, semuanya hancur," katanya.

Sesuai dengan laporan yang masuk, menurut dia, ada lima rumah yang rusak. Empat di antaranya akibat puting beliung dan satu di antaranya akibat tanah longsor.

Baca juga: BPBD Lebak imbau pemudik waspada cuaca buruk

Sebagai tindak lanjut, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan terhadap warga terdampak bencana alam tersebut.

"Bantuannya kami inventarisasi dulu, koordinasi dengan Dinas Sosial, Perkim, DPPKAD bantuan apa yang bisa kami berikan," katanya.