Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyalurkan pembiayaan senilai Rp19,2 triliun untuk pelaku usaha segmen ultra mikro pada kuartal I 2022.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan total nasabah aktif mencapai 11,7 juta hingga kuartal I 2022 dengan outstanding sebesar Rp30 triliun.

"PNM dalam hal ini optimis penyaluran pembiayaan untuk segmen ultra mikro masih akan meningkat tinggi ke depan," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin.

Optimisme tersebut didasarkan pada penyaluran pembiayaan PNM yang meningkat signifikan sejak 2019, meski perekonomian nasional tengah menghadapi tantangan berupa pandemi COVID-19.

Tahun 2021 lalu, PNM mencatat penyaluran pembiayaan khusus untuk segmen ultra mikro melalui program Mekaar mencapai lebih dari Rp105 triliun.

Arief menambahkan untuk mendorong pengembangan segmen ultra mikro, pemerintah bersama dengan stakeholder lain perlu memberikan stimulus yang tepat.

"Pasalnya, kenaikan aktivitas segmen usaha ultra mikro diyakini akan berdampak pada kenaikan daya beli serta mendorong pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional,” ujar Arief.

Adapun sebelumnya Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso menargetkan Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PT Pegadaian, dan PNM akan melayani 5 juta nasabah baru di segmen ultra mikro pada 2022.

Baca juga: BRI targetkan Holding Ultra Mikro layani 5 juta nasabah baru tahun ini
Baca juga: Bersama BRI dan PNM Pegadaian berkolaborasi bentuk Brigade Madani
Baca juga: Erick Thohir apresiasi para ibu nasabah PNM Mekaar buka lapangan kerja