Batam (ANTARA News) - Pencapaian target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015 akan sangat tergantung kepada kebijakan daerah.

"Memang waktu pencapaian tidak lama lagi yaitu 2015 sehingga perlu dilakukan upaya-upaya percepatan terutama untuk yang `off track` (diluar jalur). Ini tidak hanya dilakukan pusat tapi butuh upaya dari Pemda," kata Menko Kesra Agung Laksono ketika membuka rapat kerja bupati/wali kota se provinsi Kepulauan Riau di Batam, Senin.

Menko Kesra mengatakan, sangat mendukung langkah-langkah inovatif seperti yang dilakukan oleh Pemprov Kepulauan Riau tersebut dalam upaya pencapaian target MDGs dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Agung memaparkan bahwa tiga kategori MDGs saat ini sudah tercapai yakni tingkat pendapatan perkapita, kesetaraan gender dan penanggulangan penyakit menular tuberkulosis (TB).

"Yang masih diharapkan akan tercapai adalah penanggulangan balita kurang gizi dan angka kematian bayi," tambahnya.

Sedangkan target-target yang dinilai masih sulit dicapai disebutnya adalah pengurangan angka kemiskinan hingga 8-10 persen jumlah penduduk dari saat ini 12 persen, angka kematian ibu melahirkan dan penanggulangan AIDS.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan penekanan pada pentingnya peran pemerintah daerah dalam revitalisasi posyandu yang dapat meningkatkan pencapaian target MDGs yakni peningkatan status gizi anak serta kesehatan ibu dan anak.

"Dukungan para bupati/walikota sangat diperlukan bagi revitalisasi dan berlangsungnya kegiatan posyandu. Kegiatan penimbangan balita di posyandu sangat penting untuk deteksi dini ada tidaknya masalah gizi pada anak," ujar Menkes ketika memberikan pengarahan pada rakor tersebut.

Indikator yang paling menentukan pada MDG-1 adalah prevalensi gizi kurang dan gizi buruk dimana prevalensi gizi kurang telah menurun dari 31 persen (1989) menjadi 17,9 persen (2010).

Demikian pula prevalensi gizi buruk menurun dari 12,8 persen (1995) menjadi 4,9 persen (2010).

"Kecenderungan ini menunjukkan target penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk menjadi 15 persen dan 3,5 persen pada 2015 diharapkan dapat tercapai," ujar Menkes.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau M Sani mengaku pencapaian target MDG merupakan tantangan tersendiri di tengah keterbatasan sumber daya.

"Saat ini, target MDGs yang telah tercapai adalah angka kematian bayi yaitu 20,5 per 1.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian balita masih membutuhkan kerja keras untuk mencapai target 32 per 1.000 kelahiran hidup," paparnya.

Sedangkan untuk angka kemiskinan di Kepulauan Riau, dari kondisi awal sebesar 10,9 persen saat ini telah berkurang menjadi 8,05 persen dan diperkirakan akan dapat mencapai target 7,55 persen.

"Kita akan membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat untuk pencapaian target MDGs yang masih sulit untuk dilakukan," ujar Sani.

(A043/Z002)