Partai Islam Maroko rebut sebagian besar kursi parlemen
28 November 2011 11:00 WIB
Rached Ghannouchi (kanan), ketua partai Islam moderat Ennahda, tiba di pos pemungutan suara bersama istri dan kerabatnya saat pemilihan umum di Tunisia, Minggu (23/10). Pemilihan umum kali ini merupakan pemilu bebas yang pertama kalinya dalam sejarah Tunisia, dan akan menetapkan standar bagi negara-negara Arab lainnya dimana pemberontakan telah menyulut perubahan politik atau pemerintahan yang mencoba untuk segera menerapkan reformasi untuk mencegah kerusuhan. (REUTERS/Jamal Saidi)
Rabat (ANTARA News) - Partai Islam moderat Maroko PJD memperoleh bagian terbesar kursi dalam pemilihan anggota dewan negara itu.
Hasil akhir menunjukkan, Ahad, dalam pertanda terakhir dari kebangkitan gerakan berdasar agama sejak demonstrasi Arab Spring.
Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) di Maroko itu terjadi sebulan setelah Tunisia menyerahkan kekuasaan kepada sebuah partai Islam moderat yang sebelumnya dilarang. Ikhwanul Muslimin di Mesir juga diperkirakan akan bekerja dengan hasil baik dalam pemilihan yang dimulai Senin ini.
PJD, yang akan mendapatkan kesempatan pertamanya untuk memimpin pemerintah koalisi, telah mengatakan mereka akan meningkatkan keuangan Islam tapi mengarah jelas untuk melaksanakan aturan moral yang ketat di negara yang tergantung pada pariwisata itu.
Partai itu, yang almarhum pendirinya adalah seorang dokter kakek Raja Muhammad, setia pada monarki dan mendukung perannya sebagai otoritas agama tertinggi di negara itu.
PJD memperoleh 107 kursi dalam parlemen yang memiliki 395 kursi, menurut hasil pemilihan dari kementerian dalam negeri yang disiarkan oleh kantor berita resmi MAP.
(S008/C003)
Hasil akhir menunjukkan, Ahad, dalam pertanda terakhir dari kebangkitan gerakan berdasar agama sejak demonstrasi Arab Spring.
Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) di Maroko itu terjadi sebulan setelah Tunisia menyerahkan kekuasaan kepada sebuah partai Islam moderat yang sebelumnya dilarang. Ikhwanul Muslimin di Mesir juga diperkirakan akan bekerja dengan hasil baik dalam pemilihan yang dimulai Senin ini.
PJD, yang akan mendapatkan kesempatan pertamanya untuk memimpin pemerintah koalisi, telah mengatakan mereka akan meningkatkan keuangan Islam tapi mengarah jelas untuk melaksanakan aturan moral yang ketat di negara yang tergantung pada pariwisata itu.
Partai itu, yang almarhum pendirinya adalah seorang dokter kakek Raja Muhammad, setia pada monarki dan mendukung perannya sebagai otoritas agama tertinggi di negara itu.
PJD memperoleh 107 kursi dalam parlemen yang memiliki 395 kursi, menurut hasil pemilihan dari kementerian dalam negeri yang disiarkan oleh kantor berita resmi MAP.
(S008/C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: