London (ANTARA News) - Duta Besar/Wakil Tetap RI di PBB, WTO dan Organisasi Internasional di Jenewa, Dian Triansyah Djani, menyatakan sangat bangga karena akhirnya Merah Putih dapat berkibar di Caux, kota kecil di atas danau Jenewa, Switzerland.

Hal itu disampaikan Dubes Dian Triansyah Djani saat menghadiri pagelaran tarian yang dibawakan siswa Sekolah Perhotelan Swiss Hotel Management School (SHMS) di Caux, Switzerland, Minggu.

Sekretaris Ketiga/ Asisten Kepala Kanselerai bidang Kehumasan, Nanda Avalist kepada ANTARA London, Senin menyebutkan acara International Day yang merupakan acara akhir tahun sekolah perhotelan ternama di Swiss dihadiri ratusan pejabat pemerintah Swiss, diplomat asing dan masyarakat Swiss.

Dikatakannya bahwa dalam acara International Day disajikan berbagai makanan dan pertunjukkan dari siswa internasional yang berasal dari benua Amerika, Afrika, Eropa dan Asia.

Seorang siswi asal Medan, Tari, yang aktif dalam welcoming committee, menyampaikan bahwa setelah bertahun-tahun akhirnya anak-anak Indonesia dapat menampilkan pertunjukkan tersendiri.

Siswa Indonesia secara khusus telah menampilkan tari Nandak, Jaipong dan Saman, diiringi musik Kicir-Kicir dan lagu Selamat Datang dari Aceh, dipandu Erningdyah, siswi asal Jakarta selaku koreografer.

Sedangkan Steven Santoso, mahasiswa tahun pertama asal Semarang, dengan bangga mengenakan pakaian asal Sumatra sambil menarikan Jaipong.

Hal ini menunjukkan keanegaragaman budaya Indonesia, para siswa menampilkan pertunjukkan yang disambut meriah para penonton, dilatarbelakangi bendara Merah Putih yang di tampilkan layar video.

Dubes Dian Triansyah Djani yang hadir sebagai undangan khusus sekolah perhotelan SHMS menyatakan kebanggaannya karena anak-anak Indonesia yang belajar di sekolah perhotelan yang prestigius di Swiss ini dapat berperan sebagai duta bangsa dalam mempromosikan Indonesia di tengah kesibukan mereka belajar di Swiss.

Selain Indonesia, siswa dari India/pakistan menampilkan tarian bollywood, negara berbahasa Rusia (Federasi Rusia, Uzbekhistan, Latvia, Azerbaijan, dan lain sebagainya) menampilkan paduan antara balet dengan tarian modern.

Sementara siswa dari Afrika, China, Korea, Thailand, menampilkan kebudayaannnya masing-masing. Berbagai hidangan juga telah disajikan antara lain dari wilayah ASEAN, Polandia, Korea, Jepang, China, dan Amerika Latin.

Swiss Hotel Management School (SHMS) merupakan sekolah perhotelan terbesar di Swiss dan merupakan salah satu dari sepuluh Sekolah Perhotelan terbaik di dunia.

Didirikan lebih dari seratus tahun yang lalu, sekolah dengan siswa dari lebih 65 negara di dunia ini, memiliki dua kampus di Caux, Montreux, dan di Leysin, keduanya di Switzerland.

(ZG)