Klaten (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyatakan pemakaian obat pembunuh jentik nyamuk atau sering disebut abate kurang efektif digunakan untuk memberantas jentik nyamuk karena mengandung efek samping yang membahayakan tubuh.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Klaten Herry Martanto di Klaten, Sabtu, mengatakan abate mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.

"Penggunaan abate memang diperbolehkan untuk mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk di dalam sebuah tampungan air, tapi jika hal itu dilakukan terus menerus akan menyebabkan karsinogenik bahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan kanker jika berlangsung dalam waktu lama," katanya.

Dikatakan, penggunaan abate seringkali dilakukan dengan tujuan mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah, namun pada kenyataannya air yang mengandung abate seringkali digunakan untuk memasak maupun gosok gigi.

"Hanya dengan menggosok gigi saja air tersebut dipastikan ada yang mengendap di dalam tubuh, apalagi kalau digunakan juga untuk memasak," tambahnya.
(ANT)