Banda Aceh (ANTARA) - Ratusan wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, terpaksa menginap di dalam mobil di sekitar halaman masjid dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena semua hotel di daerah itu terisi penuh.

"Mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan bagi kami selain menginap di halaman masjid karena hotel semua penuh," kata Rina, seorang wisatawan, Jumat malam di Banda Aceh.

Dirinya terpaksa menginap bersama keluarga karena semua penginapan yang ada di Banda Aceh telah terisi penuh, dan sama sekali tidak ada kamar yang tersisa.

Meski telah berupaya mencari di aplikasi penjualan hotel secara daring, namun semua kamar hotel baik dari kelas melati hingga hotel berbintang semuanya telah dipesan oleh tamu lain.

Baca juga: Sabang siapkan skema hadapi lonjakan pemudik dan wisatawan

Baca juga: BPS sebut wisatawan asing mulai kunjungi Aceh di awal 2022


"Kalau pun ada harga kamarnya di atas Rp1 juta hingga Rp4 jutaan, itu pun terbatas hanya dua kamar lagi," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Agus warga Aceh Barat, ia mengaku sulit mencari hotel saat libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dan baru kali ini ia rasakan.

Karena tidak memiliki tempat menginap, ia bersama warga lainnya terpaksa menginap di sekitar halaman SPBU karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong.

Sebelumnya, General Manager Kyriad Muraya Aceh Hotel, Bambang Pramusinto di Banda Aceh, Jumat, mengatakan penuhnya tingkat hunian hotel saat ini dikarenakan banyaknya warga yang berlibur untuk mengisi libur panjang.

"Alhamdulillah, tingkat hunian hotel dalam pekan ini memang sangat ramai,” kata Bambang.

Kebanyakan tamu yang memesan kamar hotel merupakan wisatawan atau pendatang yang berasal dari luar Provinsi Aceh, dan warga yang berasal dari kabupaten/kota di Aceh.*

Baca juga: Kemenparekraf tetapkan Banda Aceh penyelenggara API Award 2022

Baca juga: Pelaku UMKM Banda Aceh diminta tak layani wisatawan langgar prokes