Damaskus (ANTARA News) - Pasukan keamanan Suriah mendobrak satu "geng teroris" di provinsi tengah Homs, menewaskan 16 dari anggotanya, menangkap puluhan dan menyita sejumlah besar senjata, kata televisi negara pada Jumat.

Operasi itu dilakukan di kota Rastan di Homs, salah satu pusat utama protes-protes terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, kata laporan, tanpa menyebutkan kapan operasi itu diluncurkan, lapor AFP.

Pihak berwenang Suriah menyalahkan "geng teroris bersenjata" untuk kekerasan yang telah melanda negara itu dalam delapan bulan sejak pasukan keamanan meluncurkan tindakan keras pada protes ketika meletus pada Maret.

PBB mengatakan lebih dari 3.500 orang tewas dalam tindakan keras mematikan terhadap perbedaan pendapat, sebagian besar warga sipil.

Pasukan keamanan "melakukan operasi di Rastan di mana mereka menewaskan 16 teroris dan puluhan orang bersenjata ditahan," kata laporan itu.

Ini mengutip seorang pejabat tak dikenal yang mengatakan bahwa "orang-orang bersenjata itu menabur teror di kota."

Televisi memperlihatkan gambar senjata-senjata sitaan, dan mengatakan senjata-senjata itu termasuk roket, mortir, senapan mesin dan gas air mata "yang dibuat di Israel."

Liga Arab memberikan Damaskus sampai Jumat untuk menerima misi pengamat guna menilai situasi di lapangan, di Suriah, di mana kelompok hak-hak asasi manusia mengatakan pasukan keamanan sedang melakukan politik bumi hangus terhadap pusat protes itu.

Namun, batas waktu berlalu tanpa tanggapan dari Damaskus, kata Liga, yang kemudian membuka jalan bagi blok pan-Arab untuk menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap rezim Suriah.

Para pejabat Suriah dan para analis mengatakan pekan ini bahwa sanksi-sanksi Arab terhadap Damaskus - yang juga menghadapi rangkaian langkah-langkah hukuman dari Amerika Serikat dan Eropa - bisa mengganggu perekonomian negara. (AK/C003)