Jakarta (ANTARA) - Laba sebelum pajak (earnings before tax/EBT) BMW pada kuartal pertama (Q1) tahun fiskal 2022 meningkat lebih dari empat kali lipat secara tahunan (year on year/yoy), mencapai 12,2 miliar euro (1 euro = Rp15.270), menurut produsen otomotif Jerman tersebut pada Kamis (5/5).

Konsolidasi penuh usaha patungan BMW dengan Brilliance China Automotive Holdings Ltd. memberikan dampak tunggal positif sekitar 7,7 miliar euro, menurut perusahaan tersebut.

Februari lalu, produsen mobil Jerman itu meningkatkan kepemilikannya di BMW Brilliance Automotive Ltd. (BBA) dari semula 50 menjadi 75 persen.
Foto yang diabadikan pada 7 November 2021 ini menunjukkan mobil energi baru BMW iX di Area Ekshibisi Otomotif Pameran Impor International China (China International Import Expo/CIIE) keempat di Shanghai, China timur. (Xinhua/Meng Tao)


Pendapatan naik 16,3 persen (yoy) ke angka 31,1 miliar euro dalam tiga bulan pertama tahun ini. Konsolidasi BBA juga berpengaruh positif terhadap perkembangan ini.

Menurut BMW, anak perusahaan baru China itu menyumbang pendapatan sebesar 3,3 miliar euro.

"Kekuatan dan ketahanan BMW Group sangat jelas dalam lingkungan yang menantang ini," kata Oliver Zipse, Ketua Dewan Manajemen BMW AG, seraya menekankan bahwa konsolidasi BBA merupakan "langkah strategis yang penting."

Akibat kemacetan pasokan dan perkembangan pandemi di China, pengiriman mobil global BMW Group turun 6,2 persen menjadi 596.907 unit.

Merek mewah grup tersebut, Rolls Royce, menjadi satu-satunya yang mencatat kenaikan signifikan, yakni 17,7 persen menjadi 1.624 unit pada Q1.
Foto yang diabadikan pada 21 Desember 2021 menunjukkan Pabrik Tiexi baru BMW Brilliance Automotive (BBA) di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut. (Xinhua)


Penjualan kendaraan listrik terus tumbuh dan melonjak 28 persen menjadi 89.669 unit pada Q1, sebut BMW. Penjualan kendaraan listrik murni khususnya meningkat lebih dari dua kali lipat, menjadi 35.289 unit.

"Didukung oleh permintaan global yang kuat" untuk kendaraan-kendaraan premiumnya, BMW Group mempertahankan panduannya untuk tahun fiskal 2022, memperkirakan laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes/EBIT) berkisar antara 7 hingga 9 persen.