Kairo (ANTARA News) - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Pemimpin Faksi Hamas di pengasingan, Khaled Meshal dalam pertemuan mereka di Kairo, Mesir, pada Kamis sepakat menyelenggarakan pemilihan umum Palestina pada Mei 2012.

"Kedua pemimpin dalam pertemuan di Kairo dalam suasana kekeluargaan dan telah mencapai kesepakatan untuk melakukan pemilihan umum pada Mei tahun depan," kata Saeb Erekat, pembantu dekat Abbas, kepada wartawan seusai pertemuan itu.

Sebelumnya, Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi secara terpisah menerima kunjungan kedua petinggi dari faksi Fatah dan Hamas tersebut untuk mencari titik temu dalam rekonsiliasi Palestina.

Kesepakatan pemilu tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani antara Fatah dan Hamas di Kairo pada Mei silam.

Perjanjian rekonsiliasi tersebut intinya untuk menyatukan kedua faksi berseteru dalam beberapa tahun terakhir yang sempat terlibat bentrok bersenjata menyebabkan terpecahnya dua wilayah, yakni Tepi Barat dikuasai Fatah dan Jalur Gaza oleh Hamas.

Perjanjian yang ditengahi Mesir pada Mei itu menetapkan mereka harus segera membentuk satu pemerintah sementara yang beranggotakan tokoh-tokoh independen untuk mempersiapkan pemilihan parlemen dan presiden.

Namun, sejauh ini perjanjian tersebut selalu gagal dilaksanakan terutama tarik menarik menyangkut komposisi pemerintah transisi dan siapa yang harus memimpinnya.

Pemilu parlemen Palestina sebelumnya diselenggarakan pada Juni 2006 yang dimenangkan Hamas, namun belakangan dirongrong oleh Israel dan Amerika Serikat yang pada gilirannya menimbulkan percekcokan tak berkesudahan antara Fatah dan Hamas.

Awalnya, pemilihan parlemen dan presiden itu sedianya dijadwalkan berlangsung awal 2010, namun batal karena Hamas menolak menyelenggarakan pemilihan itu di Jalur Gaza. (M043/M014)