Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mendukung langkah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto menjadikan kurikulum pendidikan strategis yang menyasar antara lain perwira TNI/Polri menjadi lebih efektif dan efisien.

Menurut Panglima saat bertemu dengan Gubernur Lemhannas di Jakarta, transformasi desain pendidikan itu perlu dilakukan agar ada perubahan ke arah yang lebih baik.

“Karena kalau tidak ada revisi kurikulum atau program, ya sudah (hasilnya) business as usual (sama seperti sebelumnya, red.),” kata Panglima TNI kepada Gubernur Lemhannas sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Panglima: Prajurit TNI wanita di pasukan perdamaian harus diperbanyak

Oleh karena itu, ia mendukung desain pendidikan Lemhannas yang fokus pada hubungan strategis antarlembaga (inter-agency).

Gubernur Lemhannas pada pertemuan itu menyampaikan bahwa pihaknya perlu berdiskusi dengan lembaga pendidikan, TNI, dan Polri untuk menyesuaikan kurikulum yang nantinya dibuat mengacu pada satu fondasi/dasar yang sama. Tidak hanya itu, pertemuan antarlembaga sangat penting agar kurikulum yang telah diajarkan TNI dan Polri tidak kembali masuk dalam kurikulum pendidikan strategis Lemhannas.

“Jadi, kami harus memastikan jangan sampai di Lemhannas kembali mengulang apa yang sudah diajarkan di Sesko (Sekolah Staf dan Komando),” kata Andi.

Baca juga: Panglima beri semangat prajurit yang bersekolah dan tugas di Australia
Baca juga: Panglima: TNI dan ADF perlu perkuat persahabatan antarprajurit


Andika mendukung langkah Lemhannas karena membuat desain dan waktu pendidikan berjalan lebih efektif.

“Waktu saya di Angkatan Darat, Sesko, yang tadinya 11 bulan menjadi cuma 6 bulan. Karena apa, fokus saja, karena yang terjadi sama akhirnya ada yang berulang lagi. Tiap sekolah mulai Akmil (Akademi Militer), Suslapa (Kursus Lanjutan Perwira), Sesko, ada saja yang berulang, padahal itu tidak perlu,” kata Andika.

Jika model seperti itu terus dibiarkan dan tidak diubah, maka pendidikan strategis untuk perwira TNI sulit untuk maju dan berkembang, kata Andika.