Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup terangkat di tengah minimnya transaksi dan kondisi pasar saham regional yang berfluktuasi.

IHSG BEI ditutup naik 9,02 poin atau 0,24 persen ke posisi 3.690,03, sementara kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat menguat 2,26 poin (0,35 persen) ke posisi 653,30 poin.

Analis saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa IHSG BEI ditutup menguat dipicu dari harga saham yang sudah masuk dalam area jenuh jual (oversold), sehingga mendorong pelaku pasar mengambil posisi beli.

"Pelemahan cukup dalam pada perdagangan kemarin, memicu saham berada dalam area oversold, sehingga pelaku pasar aktif masuk pasar saham dan mengangkat indeks BEI meski transaksi perdagangan minim," kata dia.

Perdagangan saham BEI tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 90.582 ribu kali dengan volume perdagangan mencapai 2,528 miliar lembar saham senilai Rp2,215 triliun.

Dalam perdagangan saham BEI, saham-saham yang naik hanya sebanyak 35 saham, sedang 205 saham melemah dan 68 saham tidak bergerak harganya.

Ia mengemukakan, penguatan indeks BEI, Kamis, ini ditopang oleh saham sektor aneka industri, pertambangan dan industri dasar.

Namun, kata dia, penguatan indeks BEI belum signifikan dikarenakan kondisi ekonomi global yang masih belum kondusif akibat krisis dari AS dan Eropa.

"Pelaku pasar masih berhati-hati dalam melakukan beli saham dan melakukan aksi beli selektif dikarenakan kondisi AS dan Eropa yang belum stabil," katanya.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 70,67 poin (0,40 persen) ke level 17.935,10, indeks Nikkei-225 turun 149,56 poin (1,80 persen) ke level 8.165,18, dan indeks Strait Times menguat 3,83 poin (0,14 persen) ke level 2.680,40.
(T.KR-ZMF/A027)