Jakarta (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (4/5) meluncurkan Rencana Aksi Energi untuk memperoleh energi yang bersih dan terjangkau bagi semua orang pada 2030 mendatang, kata seorang juru bicara (jubir) PBB.

Rencana tersebut menetapkan langkah-langkah untuk aksi kolektif oleh 30 entitas badan dunia tersebut dan organisasi internasional guna mencapai janji besar yang mereka buat dalam Dialog Tingkat Tinggi PBB tentang Energi pada September lalu, kata Stephane Dujarric, Kepala Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Komitmen itu meliputi pemberian akses listrik kepada 500 juta orang lebih lainnya dan solusi memasak bersih untuk satu miliar lebih lainnya, serta penciptaan 30 juta lapangan pekerjaan dalam bidang energi terbarukan dan efisiensi energi pada 2025, ujar Dujarric.

Energi bersih dan terjangkau pada 2030 sangat penting untuk mengatasi keadaan darurat iklim dan mencatatkan emisi nol bersih pada 2050.

Dujarric juga mengumumkan Energy Compact Action Network baru. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan pemerintah-pemerintah yang mencari dukungan untuk meraih target energi bersih mereka dengan pemerintah dan bisnis yang telah menjanjikan dana lebih dari 600 miliar dolar AS (1 dolar AS setara Rp14.418) guna mendukung komitmen itu melalui energy compacts.

PBB telah mengumumkan koalisi untuk mendukung akses dan transisi energi bagi Nigeria dan Santiago, Chile.