Anyer, Banten (ANTARA) - Kepolisian Daerah ( Polda) Banten mengimbau wisatawan di pesisir Pantai Anyer- Carita mewaspadai gelombang tinggi yang bisa mengakibatkan kecelakaan laut.

"Kami minta wisatawan di pesisir pantai waspadai gelombang tinggi, " kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga di Anyer, Banten, Kamis.

Kewaspadaan bencana pesisir Pantai Anyer- Carita itu, katanya, sehubungan aktvitas Gunung Anak Krakatau yang meningkat sehingga diterapkan status siaga level III.

Baca juga: Wisatawan padati daerah wisata Anyer sejak H+1 Lebaran
Selain itu, katanya, wisatawan diminta tidak berenang ke tengah laut atau melintasi garis pembatas kuning dan mematuhi aturan untuk menghindari kecelakaan laut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia, termasuk Banten yang diprediksi terjadi Kamis (5/5) hingga Jumat (6/5).

BMKG memprediksi gelombang tinggi mulai terjadi pukul 07.00 WIB yang disebabkan pola angin dengan kecepatan cukup tinggi.

Baca juga: Kantor SAR Banten siaga di kawasan wisata pantai
Kecepatan angin tersebut menyebabkan beberapa area perairan diprediksi mengalami gelombang tinggi di antaranya di wilayah Perairan Banten.

Karena itu, papar dia, wisatawan jika berenang di sekitar pantai agar waspada guna menghindari kecelakaan laut.

"Kami minta wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata pantai atau perairan agar berhati-hati menghadapi cuaca buruk, " katanya.

Baca juga: Bupati Serang pastikan pantai Anyer aman bagi wisatawan
Shinto mengatakan memasuki H+3 Lebaran 2022, masyarakat sangat bereuforia untuk berlibur karena dua tahun tertahan pandemi COVID-19 sehingga kegiatan masyarakat sangat dibatasi, termasuk untuk berlibur.

"Wisatawan dapat mengutamakan keselamatan dalam berwisata dan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Disamping itu, papar dia, masyarakat diminta waspada jika aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat.

"Kita harus waspada terkait aktivitas anak Gunung Krakatau yang berstatus siaga level tiga," kata Shinto.