Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya Tbk mengumumkan telah memetik hasil dari dua investasi yang diselesaikan 2011, yakni pembangkit listrik dan pabrik beton.

"Kalau listrik dari proyek PLTD 3x18 MW di Bali, sedangkan pabrik beton merupakan pabrik kedelapan yang kami miliki," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan di Jakarta, Kamis.

Natal mengatakan, untuk pembangkit masih terdapat tiga proyek investasi yang masih dalam pelaksanaan, yakni PLTD Ambon 25 MW, PLTD Rengat-Riau 20 MW dan PLTG Borang-Palembang 60MW.

Proyek pembangkit diharapkan segera selesai dan memberi kontribusinya bagi usaha perseroan pada 2012, sehingga kontribusi dari investasi bagi hasil usaha perseroan mencapai 10 persen pada tahun depan.

Dengan empat kegiatan investasi di pembangkit listrik tersebut, Natal berharap, akan memberikan dorongan bagi perseroan untuk melanjutkan kegiatan investasinya. Saat ini sedang membidik proyek pembangkit listrik di Riau dan Jawa Barat.

Selain investasi di sektor energi, WIKA juga berinvestasi di beberapa proyek jalan tol.

Salah satu kegiatan investasi di jalan tol yang sedang berjalan adalah jalur Surabaya-Mojokerto (SUMO) dengan total panjang 36,27 km, untuk seksi 1-A dari Waru ke Sepanjang dengan panjang 2,3 km sudah beroperasi sejak awal September 2011. Pada proyek investasi ini, WIKA memiliki saham 20 persen.

Perusahaan itu juga berinvestasi pada jalan tol Serangan-Tanjung Benoa di Pulau Bali sepanjang 10 km yang akan dibangun oleh konsorsium beberapa BUMN/BUMD. Pada proyek investasi ini WIKA memiliki saham lima persen.

Untuk investasi yang dilakukan WIKA Beton sebagai anak perushaan WIKA, telah selesai dibangun pabrik beton pracetak non putar di Karawang, Jawa Barat dengan luas 10,5 Ha.

Pabrik tersebut menambah kapasitas terpasang sebesar 260.000 ton sehingga total kemampuan produksi WIKA Beton mencapai lebih dari 1,5 juta Ton.

Produk pabrik beton (PPB) di Karawang ini adalah pabrik ke-8 yang dimiliki PT Wijaya Karya Beton untuk menghasilkan box girder, sheet pile, tiang beton, tiang transimisi dan tiang pancang.

WIKA Realti, juga akan memberikan peningkatan kontribusi anak perusahaan dengan kegiatan Pembangunan beberapa Apartemen, Condotel dan Area Perkantoran, di Jakarta, Bandung dan Surabaya, yang akan ditargetkan dapat meluncurkan produknya pada tahun 2012.

Kontrak baru WIKA hingga pertengahan November 2011 telah mencapai 97 persen dari target. Sampai dengan pertengahan bulan November 2011 Kontrak Baru WIKA tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 2,50 trilun dari bulan September 2011 senilai Rp9,42 trilun.

Dengan demikian total kontrak baru hingga saat ini adalah Rp11,92 triiun.

Pencapaian tersebut, diperoleh dari beberapa proyek baru, baik dari sektor infrastruktur sipil, bangunan, industrial plant maupun energi.

Beberapa proyek infrastruktur sipil yang diperoleh antara lain adalah Jembatan Tayan Kalimantan Barat senilai Rp740 miliar (JO dengan Kontraktor Cina), Teluk Lamong senilai Rp420 miliar, normalisasi Sungai Citarum senilai Rp234 miliar, normalisasi Kali Pesanggerahan paket dua senilai Rp281,8 miliar, dan jalan akses Gunung Putri senilai Rp118,2 miliar.

Adapun proyek bangunan gedung diantaranya pembangunan komplek pasca sarjana UNJ senilai Rp30,75 miliar dan kantor BI Solo senilai Rp35,05 miliar, dan untuk bisnis unit industrial plant proyek barunya adalah proyek pembangunan LPG Terminal Makasar senilai Rp221 miliar dan pembangunan pipa minyak mentah Tampino-Plaju senilai Rp134,56 miliar.

Sementara untuk sektor energi proyek Investasi pada PLTMG Rengat 20 MW memberikan kontribusi senilai Rp439,26 miliar. Dengan demikian Wika tingggal selangkah lagi untuk mencapai target kontrak baru 2011 senilai Rp12,3 triliun, kata Natal.

(G001/S031)