Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp7 triliun dari lelang lima seri surat utang negara yang akan digunakan untuk menutup sebagian dari pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menjelaskan total penawaran yang masuk mencapai Rp12,21 triliun.

Rincian dari perolehan dana sebesar Rp7 triliun itu adalah seri SPN03120223 sebesar Rp0,3 triliun, dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 4,46740 persen dan akan jatuh tempo 23 Februari 2012.

Kemudian SPN12121102 sebesar Rp1,6 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 4,66797 persen dan akan jatuh tempo 2 November 2012.

Untuk FR0060 sebesar Rp0,95 triliun, dengan imbal hasil 5,59766 persen, tingkat kupon 6,25 persen dan akan jatuh tempo 15 April 2017.

Seri FR0061 sebesar Rp2,25 triliun dengan imbal hasil 6,47633 persen, tingkat kupon 7,00 persen dan akan jatuh tempo 15 Mei 2022.

Kemudian seri FR0059 sebesar Rp1,9 triliun dengan imbal hasil 6,8241 persen, tingkat kupon 7,00 persen dan akan jatuh tempo 15 Mei 2027.

Jumlah penawaran yang masuk untuk SPN03120223 sebesar Rp1,893 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 5,00 persen dan terendah 4,40625 persen.

Penawaran yang masuk untuk SPN12121102 sebesar Rp4,4 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 5,50 persen dan terendah 4,59375 persen.

Penawaran yang masuk untuk FR0060 sebesar Rp1,581 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,00 persen dan terendah 5,3750 persen.

Penawaran yang masuk untuk FR0061 sebesar Rp2,286 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,625 persen dan terendah 6,375 persen.

Sementara penawaran yang masuk untuk FR0059 sebesar Rp2,056 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,96875 persen dan terendah 6,71875 persen.

Dengan demikian, lelang hari melampaui target indikatif yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya sebesar Rp6 triliun. (ANT)