Palembang (ANTARA) - Kawasan permukiman atau perkampungan penduduk di pinggiran Kota Palembang, Sumatera Selatan, merupakan kawasan yang paling terasa suasana Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah/2022.

Pantauan di permukiman/perkampungan kawasan Sentosa Plaju, 5 Ulu Laut, dan Tangga Buntung Palembang, Selasa, tampak sejak Lebaran hari pertama hingga hari kedua. Rumah-rumah penduduk ramai dikunjungi warga setempat, saudara, keluarga besar, teman, dan kerabat.

Suasana kunjungan ke rumah-rumah penduduk untuk bersilaturahmi pada Lebaran hari pertama diawali dengan kunjungan rombongan warga kampung/jamaah masjid atau yang dikenal dengan warga setempat tradisi rumpak-rumpakan seusai Shalat Id.

Kemudian hari kedua ini dilanjutkan kunjungan rombongan saudara, keluarga besar, teman, dan kerabat, baik yang berasal dari Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya, maupun yang pulang mudik dari berbagai daerah di Tanah Air.

Baca juga: Ribuan warga Palembang Shalat Idul Fitri di Masjid Agung SMB I

Baca juga: Polrestabes Palembang kerahkan 359 personel amankan Shalat Idul Fitri


Suasana ramai itu dapat dilihat dari lalu lintas menuju kawasan tersebut cukup padat sehingga mengakibatkan laju kendaraan tidak lancar bahkan beberapa saat mengalami kemacetan seperti di kawasan 5 Ulu dan Kenten Sako.

Gangguan arus lalu lintas tersebut selain karena jumlah kendaraan menuju kawasan tersebut meningkat juga diakibatkan tidak tersedianya lahan parkir yang cukup sehingga banyak kendaraan terutama roda empat parkir di pinggir jalan.

Sementara di kawasan permukiman penduduk lainnya terutama di kawasan permukiman elit seperti Komplek Bukit Sejahtera Polygon, Villa Gardena KM 11, dan Komplek Kedamaian Permai Jalan Patal-Pusri Palembang tampak suasana Lebaran tidak terjadi perubahan drastis dibandingkan dengan hari biasanya.

Salah seorang warga Roeita mengatakan kawasan permukiman penduduk di pinggiran kota seperti di Kampung 5 Ulu Laut merupakan permukiman penduduk asli Palembang, sehingga banyak warga yang bersilaturahmi mengunjungi sesepuh dan keluarga besarnya di kampung ini.

Semua warga yang memiliki keluarga di kawasan ini pasti menginginkan untuk bersilaturahmi pada kesempatan pertama karena pada hari kedua dan seterusnya biasanya digunakan warga untuk berkunjung ke rumah rekan kerja atau ke tempat rekreasi dan berbagai tempat lainnya.

Sementara warga yang tinggal di kawasan komplek perumahan Villa Gardena II, Riki Gunawan mengatakan suasana ramai Lebaran Idul Fitri hanya terasa pada saat Shalat Id di masjid komplek, setelah itu kondisi normal karena banyak warga komplek merupakan warga perantau tidak banyak memiliki keluarga di kota ini.

"Warga komplek ini tidak banyak memiliki keluarga di Palembang, mereka banyak menghabiskan waktu libur Lebaran ke luar rumah mengunjungi rumah teman kerja dan bisnis atau jalan-jalan ke tempat wisata dan mal, tidak seperti di kawasan perkampungan tampak sangat ramai aktivitas warga saling berkunjung untuk bersilaturahmi," ujarnya.*

Baca juga: Kapal cepat Palembang-Bangka dioperasikan setiap hari khusus mudik

Baca juga: Mendadak, Palembang putuskan larang Shalat Id di seluruh masjid