Fahmi Idris tersinggung ucapan Busyro
22 November 2011 16:20 WIB
Mantan menteri Perindustrian, Fahmi Idris ketika dimintai keterangan oleh wartawan seusai mendatangi gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/11). Kedatangan Fahmi Idris ke KPK untuk bertemu Ketua KPK Busyro Muqoddas untuk mengklarifikasi pernyataan mengenai "menteri dari parpol yang kerap mengeruk pundi-pundi anggaran". (FOTO ANTARA/Reno Esnir/11)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris tersinggung dengan ucapan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas yang menyebut menteri dari partai politik hanya dapat mengeruk uang rakyat.
Ketersingungan mantan menteri dari Partai Golkar ini disampaikan langsung kepada Ketua KPK Busyro Muqoddas di Gedung KPK di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa kehadirannya di lembaga antikorupsi ini untuk mengkonfirmasi ucapan Ketua KPK saat memberi kuliah umum di Auditorium Perpustakaan Universitas Indonesia pada hari Jumat (18/11).
Saat itu Busyro mengatakan korupsi salah satunya bisa diberantas dengan memberikan jabatan menteri kepada orang di luar partai.
Menurut dia, menteri yang berasal dari partai akan menjadikan kementeriannya untuk pundi-pundi anggaran saja. Hal ini yang memicu Fahmi Idris datang ke KPK untuk mengkonfirmasi secara langsung perkataan Busyro tersebut.
Secara tegas ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan berlatarbelakang partai politik.
Ia pun mengatakan bahwa selama ini kenyataannya ada pula Menteri nonpartai politik yang juga divonis bersalah di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
(V002/E001)
Ketersingungan mantan menteri dari Partai Golkar ini disampaikan langsung kepada Ketua KPK Busyro Muqoddas di Gedung KPK di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa kehadirannya di lembaga antikorupsi ini untuk mengkonfirmasi ucapan Ketua KPK saat memberi kuliah umum di Auditorium Perpustakaan Universitas Indonesia pada hari Jumat (18/11).
Saat itu Busyro mengatakan korupsi salah satunya bisa diberantas dengan memberikan jabatan menteri kepada orang di luar partai.
Menurut dia, menteri yang berasal dari partai akan menjadikan kementeriannya untuk pundi-pundi anggaran saja. Hal ini yang memicu Fahmi Idris datang ke KPK untuk mengkonfirmasi secara langsung perkataan Busyro tersebut.
Secara tegas ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan berlatarbelakang partai politik.
Ia pun mengatakan bahwa selama ini kenyataannya ada pula Menteri nonpartai politik yang juga divonis bersalah di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
(V002/E001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: