Ukraina tunggu pengungsi dari pabrik baja Mariupol
3 Mei 2022 16:24 WIB
Ilustrasi - Orang-orang berjalan menggiring sepeda mereka menyeberangi jalan saat asap membubung di atas pabrik Azovstal Iron and Steel Works selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Senin (2/5/2022). ANTARA/REUTERS/Alexander Ermochenko/hp/sad.
Kiev (ANTARA) - Ukraina berharap sekelompok pengungsi dari reruntuhan pabrik baja besar di kota Mariupol yang diduduki Rusia akan mencapai kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina pada Selasa malam.
Wali kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan lebih dari 200 warga sipil masih berada di pabrik baja Azovstal tempat para pejuang terakhir yang mempertahankan kota itu bersembunyi.
Sekitar 100.000 warga sipil tetap berada di kota pelabuhan di Laut Azov itu, katanya.
"Kelompok (pengungsi) itu bergerak menuju Zaporizhzhia. Evakuasi berlanjut," kata Boichenko di televisi nasional.
"Kami membatasi informasi dan berharap pengungsi dari Azovstal akan mencapai Ukraina."
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional memulai operasi yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia pada 29 April untuk membawa keluar perempuan, anak-anak dan orang tua dari pabrik baja itu.
Kompleks industri yang luas itu menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil dan pejuang Ukraina saat Moskow mengepung Mariupol, seraya menghancurkan kota itu dalam beberapa minggu pengeboman.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin setuju PBB, Palang Merah bantu evakuasi warga sipil di Mariupol
Baca juga: Rusia kembali gempur Mariupol
Baca juga: Kabar Ukraina: Dari situasi Mariupol hingga perintah mengepung pabrik
Wali kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan lebih dari 200 warga sipil masih berada di pabrik baja Azovstal tempat para pejuang terakhir yang mempertahankan kota itu bersembunyi.
Sekitar 100.000 warga sipil tetap berada di kota pelabuhan di Laut Azov itu, katanya.
"Kelompok (pengungsi) itu bergerak menuju Zaporizhzhia. Evakuasi berlanjut," kata Boichenko di televisi nasional.
"Kami membatasi informasi dan berharap pengungsi dari Azovstal akan mencapai Ukraina."
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional memulai operasi yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia pada 29 April untuk membawa keluar perempuan, anak-anak dan orang tua dari pabrik baja itu.
Kompleks industri yang luas itu menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil dan pejuang Ukraina saat Moskow mengepung Mariupol, seraya menghancurkan kota itu dalam beberapa minggu pengeboman.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin setuju PBB, Palang Merah bantu evakuasi warga sipil di Mariupol
Baca juga: Rusia kembali gempur Mariupol
Baca juga: Kabar Ukraina: Dari situasi Mariupol hingga perintah mengepung pabrik
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: