Jakarta (ANTARA) - Konsumsi listrik di China diperkirakan akan meningkat antara 5 hingga 6 persen pada 2022, menurut laporan dari Dewan Listrik China.

Berbagai ketidakpastian seperti epidemi COVID-19 baik di dalam maupun di luar negeri, situasi internasional dan suhu di musim panas dan musim dingin akan mempengaruhi konsumsi daya di negara itu, kata laporan tersebut.

Akibat lonjakan kembali jumlah kasus COVID-19 domestik secara sporadis, tingkat pertumbuhan konsumsi listrik pada April kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan pada Maret.

Namun, setelah epidemi tersebut secara bertahap dikendalikan, konsumsi listrik kemungkinan akan meningkat pada Mei dan Juni.

Laporan tersebut memperkirakan konsumsi listrik di negara itu akan meningkat 3,5 hingga 4,5 persen secara tahunan (year on year) pada semester pertama tahun ini.

Dalam situasi di mana COVID-19 memiliki dampak lebih kecil terhadap perekonomian di paruh kedua tahun ini, dengan penerapan sejumlah langkah propertumbuhan dan basis perbandingan yang rendah, konsumsi listrik diperkirakan akan tumbuh lebih cepat di paruh kedua dibandingkan di paruh pertama tahun ini, menurut laporan itu.