PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Satu laporan baru oleh Program Gabungan PBB mengenai HIV/AIDS (UNAIDS) memperlihatkan "kemajuan yang tak pernah dicapai sebelumnya" dalam perang global melawan penyakit pembunuh HIV/AIDS pada 2011, kata juru bicara PBB di Markas PBB, New York, Senin (21/11).

Martin Nesirky, juru bicara PBB, mengatakan dalam taklimat harian di Markas PBB laporan baru PBB tersebut "mendapati bahwa ada kemajuan yang tak pernah dicapai sebelumnya dalam kepemimpinan politik, sains dan hasil bagi tanggapan AIDS pada 2011".

"Itu juga memperlihatkan bahwa penularan baru HIV dan kematian yang berkaitan dengan AIDS telah turun ke tingkat paling rendah sejak puncak wabah tersebut," kata juru bicara itu. "Hampir separuh dari 14,2 juta orang yang memenuhi syarat untuk memperoleh pengobatan di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah memperoleh akses ke terapi anti-virus pada 2010, naik 1,35 juta orang sejak setahun sebelumnya".

Berbagai upaya global guna mencegah dan mengobati HIV/AIDS memperlihatkan hasil optimistis, tapi upaya untuk mengubahnya diperlukan guna mempercepat kemajuan, demikian laporan paling akhir yang disiarkan Senin oleh badan PBB yang memimpin perang melawan penyakit itu, kata laporan tersebut.

Laporan tentang Wabah AIDS Global 2011, yang dikeluarkan oleh UNAIDS, memperlihatkan ada peningkatan mencolok dalam angka penularan dan kematian yang berkaitan dengan HIV, serta peningkatan jumlah orang yang memperoleh akses ke pengobatan.

Angka penularan HIV mencapai tingkat paling rendah sejak puncak wabah tersebut pada 1997, dengan 2,7 juta penularan baru pada 2010, terutama karena perubahan dalam prilaku seksual generasi muda, kebanyakan di sub-Sahara Afrika, demikian laporan Xinhua --yang dipantau antaranews, di Jakarta, Selasa.

Sebanyak 21 negara dengan prevalensi tinggi melaporkan penurunan kemunculan HIV di kalangan orang yang berusia 15 sampai 24 tahun pada 2010, sementara pada 2009 jumlahnya adalah 16 negara. Penurunan yang paling mencolok terjadi di negara di sub-Sahara Afrika seperti Botswana, Burkina Faso, Ethiopia, Ghana, Kenya, Malawi, Namibia, Nigeria, Tanzania, Togo dan Zimbabwe.

Laporan tersebut juga memperlihatkan peningkatan jumlah orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia, yang sekarang diperkirakan sebanyak 34 juta orang, naik 17 persen dari 2001. Meskipun sebagian kenaikan jumlah itu mencerminkan penularan baru HIV, itu juga adalah hasil dari peningkatan akses ke terapi anti-retroviral, yang telah membantu mengurangi kematian yang berkaitan dengan AIDS.

Saat ini, 6,6 juta orang di negara dengan penghasilan rendah-dan-menengah --hampir separuh dari orang yang berhak bagi pengobatan-- memiliki akses ke terapi anti-retroviral.

C003)