Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik Rivian Automotive Inc akan menerima 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,8 triliun dalam bentuk insentif negara bagian dan lokal serta kredit pajak untuk pabrik perakitan yang rencananya akan dibangun di Georgia.

Mengutip Reuters, Selasa, pabrik senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp72,8 triliun itu diharapkan dapat mempekerjakan 7.500 pekerja.

Departemen Pembangunan Ekonomi Georgia mengatakan, para pekerja akan dibayar dengan gaji tahunan rata-rata 56 ribu dolar AS atau sekitar Rp816 juta.

Sementara itu, seorang juru bicara Rivian dalam sebuah pernyataan mengatakan perusahaan menargetkan akan membuka pabrik pada akhir 2024.

Berdasarkan perjanjian dengan negara, Rivian memiliki waktu hingga akhir 2028 untuk memenuhi target 7.500 pekerja dan target investasi 5 miliar dolar AS, serta menerima insentif dalam jumlah penuh.

Pabrik Georgia yang terletak di sebelah timur Atlanta akan menjadi pabrik perakitan AS kedua Rivian. Pabrik pertama berlokasi di Normal, Illinois.

Komisaris pembangunan ekonomi Georgia Pat Wilson menyatakan pabrik tersebut akan merupakan sejarah yang akan menempatkan Georgia di garis depan revolusi kendaraan listrik.

Diketahui, Rivian telah meluncurkan tiga model kendaraan di AS yakni pickup R1T, SUV R1S, dan Electric Delivery Van (EDV) untuk Amazon.

Baca juga: Rivian yakin penuhi target produksi 25 ribu kendaraan

Baca juga: Konsumen batal beli, Rivian tidak jadi naikkan harga mobil listrik

Baca juga: Miliarder George Soros danai Rivian