Basrah, Irak (ANTARA News) - Sebanyak 11 orang, yang diduga petempur asing dari Mesir dan Arab Saudi, pada Rabu (22/2) diculik dan dibunuh dari satu penjara di kota kedua Irak, Basrah, yang penduduknya sebagian besar Muslim Syiah, dan hanya seorang yang dibebaskan sebagai saksi mata, kata polisi setempat. Sebanyak 20 pria bersenjata memaksakan jalan bagi korban ke dalam penjara Mina di kota itu dan melucuti senjata penjaga sebelum lari bersama yang diduga tahanan tersebut, kata polisi. Tiga jenazah di antara mereka ditemukan di pusat kota dekat kantor South Oil Company milik-pemerintah Irak di bawah tentara pendudukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Sedangkan, tujuh jenazah tahanan yang lain ditemukan di sebuah lingkungan permukiman di bagian barat daya Basrah. Serangan pada yang diduga gerilyawan Sunni itu terjadi di tengah gelombang kemarahan masyarakat Syiah di Irak tengah dan selatan, karena serangan bom atas satu dari makam paling suci Islam Syiah. Pemboman mausoleum Imam Ali al-Hadi di kota Samarra di utara Baghdad itu telah memicu serangkaian serangan balasan di ibukota Irak yang mana enam warga sipil Sunni tewas dan 27 masjid Sunni diserang. (*)