DPR imbau masyarakat jaga prokes dan persatuan saat rayakan Idul Fitri
1 Mei 2022 21:33 WIB
Tangkapan layar Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto dalam konferensi pers daring hasil sidang isbat 1 Syawal 1443 Hijriah diikuti di Jakarta, Minggu (1/5/2022). (Antara/Devi Nindy)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengimbau kepada masyarakat agar menjaga protokol kesehatan COVID-19 dan menjaga persatuan saat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah.
Yandri dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Minggu, mengatakan dalam satu-dua hari lalu telah menyaksikan kemacetan luar biasa di jalur mudik, dan berharap lelah perjalanan pemudik dapat terbayar saat bertemu sanak saudara dan handai taulan di kampung halaman.
"Pesan kami tetap jaga protokol kesehatan, jaga kekompakan, jaga persatuan, dan nanti bilamana arus balik mari kita juga sukseskan arus lalu lintas yang tertib, aman dan damai. Itulah kunci kita untuk menghargai sesama," ujar Yandri.
Baca juga: MUI: Isi Idul Fitri dengan berbagi kasih sayang dalam kehidupan
Dia juga mengharapkan dengan kekompakan di Idul Fitri ini, masyarakat dapat keluar dari persoalan pandemi COVID-19.
"Dengan kita bersama-sama, In syaa Allah bangsa ini akan keluar dari persoalan apapun yang sangat sulit. Maka momentum hari raya Idul Fitri besok itu mudah-mudahan menjadi energi baru buat kita membangun masa depan yang lebih baik," kata dia.
Sebelumnya, hasil sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Ahad, menentukan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin 2 Mei 2022.
Yaqut memaparkan dalam sidang tersebut menyepakati keputusan tersebut karena dua hal yakni dari paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit.
Selain itu, dilihat pada parameter elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat. Sementara rentang elongasi toposentris berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.
Informasi hitungan hisab telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 99 tempat titik rukyat, di 34 provinsi di seluruh Tanah Air.
Dari 99 titik ini ada yang melaporkan melihat hilal, sebagaimana yang tadi dilaporkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah.
Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H ini digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Hadir secara fisik dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H/2022M Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin. Tampak hadir pula beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sampaikan Selamat Idul Fitri 1443 Hijriah
Baca juga: Presiden Jokowi akan laksanakan Shalat Id di Gedung Agung Yogyakarta
Baca juga: Masjid Istiqlal akan gelar Shalat Id perdana di masa pandemi COVID-19
Yandri dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Minggu, mengatakan dalam satu-dua hari lalu telah menyaksikan kemacetan luar biasa di jalur mudik, dan berharap lelah perjalanan pemudik dapat terbayar saat bertemu sanak saudara dan handai taulan di kampung halaman.
"Pesan kami tetap jaga protokol kesehatan, jaga kekompakan, jaga persatuan, dan nanti bilamana arus balik mari kita juga sukseskan arus lalu lintas yang tertib, aman dan damai. Itulah kunci kita untuk menghargai sesama," ujar Yandri.
Baca juga: MUI: Isi Idul Fitri dengan berbagi kasih sayang dalam kehidupan
Dia juga mengharapkan dengan kekompakan di Idul Fitri ini, masyarakat dapat keluar dari persoalan pandemi COVID-19.
"Dengan kita bersama-sama, In syaa Allah bangsa ini akan keluar dari persoalan apapun yang sangat sulit. Maka momentum hari raya Idul Fitri besok itu mudah-mudahan menjadi energi baru buat kita membangun masa depan yang lebih baik," kata dia.
Sebelumnya, hasil sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama Jakarta, Ahad, menentukan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin 2 Mei 2022.
Yaqut memaparkan dalam sidang tersebut menyepakati keputusan tersebut karena dua hal yakni dari paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit.
Selain itu, dilihat pada parameter elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat. Sementara rentang elongasi toposentris berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.
Informasi hitungan hisab telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 99 tempat titik rukyat, di 34 provinsi di seluruh Tanah Air.
Dari 99 titik ini ada yang melaporkan melihat hilal, sebagaimana yang tadi dilaporkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah.
Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H ini digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Hadir secara fisik dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H/2022M Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin. Tampak hadir pula beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sampaikan Selamat Idul Fitri 1443 Hijriah
Baca juga: Presiden Jokowi akan laksanakan Shalat Id di Gedung Agung Yogyakarta
Baca juga: Masjid Istiqlal akan gelar Shalat Id perdana di masa pandemi COVID-19
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: