Singapura (ANTARA News) - Singapura memperkirakan pertumbuhan ekonomi melemah tajam 1,0-3,0 persen pada 2012 dari perkiraan 5,0 persen tahun ini, di tengah perlambatan ekspor, dan memperingatkan situasi bisa lebih buruk.

"Ini bukan faktor dalam risiko penurunan pertumbuhan, seperti situasi utang yang memburuk atau krisis keuangan yang sedang meledak di negara-negara maju," Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Jika risiko ini terwujud, pertumbuhan ekonomi Singapura pada 2012 bisa datang lebih rendah dari yang diharapkan," tambahnya.

Ekonomi Singapura dianggap sebagai salah satu penentu untuk para pengekspor Asia.

MTI mengatakan, mereka memperkirakan industri elektronik Singapura dan sektor lainnya yang sangat bergantung pada pesanan luar negeri tetap di bawah tekanan, meskipun ada dukungan kinerja lebih baik dari ekonomi Asia.

"Meskipun kebutuhan domestik di negara berkembang Asia akan memberikan beberapa dukungan untuk permintaan global, tidak akan sepenuhnya mengurangi dampak dari perlambatan ekonomi di negara maju," kata MTI.

Bahkan sektor jasa keuangan akan dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian dalam lingkungan eksternal, tambahnya.

Proyeksi MTI muncul ketika secara terpisah pada Senin data dirilis oleh badan promosi perdagangan "International Enterprise Singapore" yang menunjukkan ekspor elektronik jatuh 17 persen pada kuartal ketiga dari setahun lalu.

Ekonomi Singapura senilai 284,6 miliar dolar Singapura (219 miliar dolar AS) pada 2010, tumbuh pada rekor 14,5 persen tahun itu karena pemulihan sangat kuat dari resesi ekonomi pada 2009 saat menyusut 0,8 persen.
(A026/A027)