Magelang (ANTARA News) - Dua truk pengangkut pasir terseret banjir lahar dingin Gunung Merapi di aliran Sungai Putih di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Minggu.

Kedua truk naas tersebut bernomor polisi H 1563 YP dengan sopir Iwan Yusuf Ahmadi warga Gelaran, Bandungan, Kabupaten Semarang dan truk satunya bernomor polisi H 1997 BG dengan sopir Dulrahman warga Kaliwungu, Kendal.

Saat banjir lahar dingin datang kedua truk sedang diisi pasir oleh sejumlah pekerja di aliran Sungai Putih.

Truk H 1997 BG diterjang banjir saat diisi pasir di kawasan Jurang Jero, Srumbung dan bangkai truk ditemukan di belakang masjid Dusun Srumbung atau terseret sekitar lima hingga enam kilometer.

Kondisi truk rusak berat, tinggal kerangka, sedangkan bak truk belum ditemukan. Hingga berita ini ditulis kerangka truk belum dievakuasi karena masih banjir.

Truk H 1563 YP terseret banjir saat mengisi pasir di Dusun Srumbung, Desa Srumbung. Kondisi truk ini masih utuh karena hanya terseret sekitar 150 meter.

Seorang relawan, Pandu, mengatakan saat di hulu Sungai Putih telah banjir para penambang maupun pengemudi truk sudah diperingatkan untuk segera meninggalkan sungai.

Ia mengatakan, saat truk yang dikemudikan Iwan akan meninggalkan sungai, kebetulan ban selip dan banjir datang.

"Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa karena sopir dan para pekerja yang berusaha mendorong truk segera lari naik ke atas sungai begitu mengetahui banjir datang," katanya.

Ketinggian banjir di hulu Sungai Putih sekitar dua meter, namun di bagian hilir ketinggian banjir sekitar satu meter. Banjir kali ini tidak mengakibatkan jalur Magelang-Yogyakarta ditutup karena tidak meluap ke jalan raya.

Namun, banjir sempat membuat warga di bantaran Sungai Putih di Dusun Kadirogo mengungsi ke Dusun Gatakan, Desa Gulon karena khawatir banjir meluap.

Seorang relawan Yusuf, mengatakan sekitar 40 orang warga Kadirogo sempat mengungsi ke Dusun Gatakan, namun karena kondisinya aman mereka kembali ke rumah masing-masing.

(ANTARA)