Purwakarta (ANTARA News) - Pencarian pesawat Cessna C172-PK yang hilang sejak Rabu (16/11) lalu, sekarang diarahkan ke Burangrang selatan yang berbatasan dengan Lembang, Bandung Barat.

"Beberapa titik di Burangrang Utara, sudah disapu dan hasilnya nihil. Pencarian kini diarahkan ke Burangrang wilayah Lembang," ujar Kepala Kantor SAR Jakarta, Roki Asiki, di Posko Desa Cihanjawar.

Sebelumnya, Tim SAR telah menyisir beberapa kawasan seperti Gunung Sunda, Gunung Wayang, Gunung Masigit, dan Blok Pengukusan.

Pencarian di lokasi-lokasi tersebut telah dilakukan selama tiga hari dengan mengerahkan sekitar seratusan personel SAR gabungan.

Roki mengatakan, tim SAR yang berada di Gunung Tampomas, Sumedang, juga ditarik ke Burangrang. "Burangrang wilayah Lembang, akan kini menjadi sasaran pencarian dengan kekuatan penuh," tambahnya.

Sasaran pencarian adalah titik pada kordinat 06.46.27, 107.33.43 dan 06.46.28, 107.33.13, dimana sebelumnya terdeteksi sinyal darurat, atau emergency locator trasmitter (ELT) yang diduga dari pesawat nahas itu.

Pesawat cessna milik sekolah penerbangan Nusa Flying Internasional (NFI) itu hilang bersama tiga awaknya, yakni Partogi Siahaan (instruktur), dan orang lulusan NFI yakni Mohammad Fikriansyah (18) dan Agung Febrian (30).

Pencarian hingga hari ketiga (Minggu) di Gunung Burangrang, Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, kembali terganggu kabut tebal, dan hujan yang menguyur sejak pagi hari.

"Kabut tebal menutupi daerah-daerah sasaran pencarian, dan memaksa kami harus kembali ke Posko," ujar Serda Dian Sudrajat, koordinator SAR TNI-AD 301 Sumedang.

Ia menyebutkan kabut menyelimuti gunung Burangrang sejak pagi, dan jarak pandang sangat terbatas. "Teropong yang saya bawa tidak mampu menembus kabut," ucapnya.

(ANT-151)