Jakarta (ANTARA News) - Pelatih timnas Indonesia Rahmad Darmawan mengakui bahwa Vietnam merupakan lawan kuat bagi anak asuhnya meski akhirnya mampu memenangi pertandingan dan lolos ke final SEA Games 2011.
Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu, timnas Garuda Muda mampu unggul 2-0 lewat duet maut asal Papua, Patrich Wanggai dan Titus Bonai.
"Pertandingan tadi cukup menarik. Bahkan timnas mampu bermain cepat sehingga lawan susah mengembangkan permainan. Meski demikian Vietnam juga beberapa kali melakukan tekanan," kata Rahmad usai pertandingan.
Menurut dia, Vietnam merupakan tim kuat. Banyak pemain yang memiliki kemampuan (skill) individu tinggi sehingga sebelum menghadapinya, jajaran pelatih timnas harus mempelajari empat rekaman pertandingan runner up SEA Games 2009 itu.
Dengan modal hasil rekaman, kata dia, pihaknya langsung menginstruksikan untuk memperagakan permainan menyerang. Jika tidak dilakukan maka timnas yang akan mendapatkan tekanan dari Vietnam.
"Pertandingan tadi butuh energi yang tinggi. Selama pertandingan anak-anak terus menekan. Setelah pertandingan selesai tinggal melakukan pemulihan (recovery)," katanya menambahkan.
Rahmad mengaku yang menjadi tugas berat saat ini adalah mengembalikan kepercayaan diri serta mental pemain untuk turun di partai final melawan Malaysia, Senin (21/11).
"Pokoknya jangan sampai anti klimak. Masih ada pertandingan final. Makanya jangan buat pemain juara sebelum waktunya," kata mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Setelah menjalani pertandingan penentuan untuk lolos ke final, Rahmad langsung menginstruksikan kepada semua pemain untuk segera istirahat yang cukup agar pada saat turun di pertandingan final bisa kembali dalam kondisi terbaiknya.
Dengan singkatnya jarak antara semifinal dan final maka semua pemain tidak akan melakukan latihan berat. Semua pemain hanya akan melakukan latihan ringan dan pemulihan fisik di hotel.
(T.B016/Z002)
Rahmad akui Vietnam lawan yang berat
19 November 2011 23:26 WIB
Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan. (FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: