Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali untuk tahun 2022 ini memberikan beasiswa pendidikan bagi 225 mahasiswa jenjang Sarjana dan 20 siswa SMK di Pulau Dewata, sebagai bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

"Dengan program beasiswa ini diharapkan dapat memacu semangat untuk terus berinovasi dan menunjukkan kualitas terbaik dalam diri, sehingga menjadi kader terbaik dalam membangun potensi daerah," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Sabtu.

Baca juga: Bank Indonesia berikan ratusan beasiswa untuk mahasiswa di Bali

Trisno menyampaikan seremonial penyerahan beasiswa tersebut dan sekaligus jumpa perdana Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2022 sudah dilaksanakan belum lama ini secara hibrid.

Beasiswa untuk 225 mahasiswa jenjang Sarjana diterima oleh mahasiswa di empat perguruan tinggi yang menjadi mitra kerja sama BI yakni Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Pendidikan Nasional dan Universitas Warmadewa.

"Masing-masing mahasiswa penerima beasiswa di empat perguruan tinggi tersebut berhak mendapatkan beasiswa sebesar Rp12 juta per tahun," ujar Trisno.

Baca juga: BI serahkan beasiswa kepada 175 mahasiswa di Bali

Sedangkan beasiswa untuk siswa SMK diterima oleh 20 siswa SMK Dwijendra, Denpasar. Masing-masing penerima berhak mendapatkan beasiswa sebesar Rp9 juta per tahun.

"Kami berharap program beasiswa dapat dimanfaatkan dengan baik dan bertanggung jawab," ucapnya.

Baca juga: BI Sulsel sosialisasikan program beasiswa 2021 untuk mahasiswa Unhas

Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas pemberian beasiswa tersebut.

Pria yang biasa disapa Cok Ace itu menyebut Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Bali ditentukan oleh pendidikan, daya beli, dan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Sebanyak 50 mahasiswa UMK berprestasi peroleh beasiswa dari BI

Namun, terdapat banyak kendala dalam meningkatkan IPM tersebut, utamanya masalah kultur yang masih salah kaprah.

"Yakni ada paradigma, untuk apa belajar tinggi-tinggi. Presiden sudah ada, menteri sudah ada, gubernur sudah ada. Jadi sekolah tidak perlu tinggi-tinggi. Paradigma ini merupakan paradigma yang salah dan perlu diperbaiki," katanya.

Baca juga: BI siapkan beasiswa Rp1,2 miliar untuk mahasiswa Sulteng

Cok Ace menambahkan, pendidikan memang hanya salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Namun, pendidikan merupakan faktor tertinggi yang menentukan keberhasilan seseorang dibandingkan dengan lingkungan dan bakat.

Anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya menambahkan, beasiswa Bank Indonesia tidak hanya memberikan manfaat finansial namun juga akan menambah kompetensi baik "hard skill" maupun "soft skill" yang dapat menjadi bekal berharga bagi penerima beasiswa ke depan.

Selain itu, relasi penerima beasiswa juga akan semakin luas ketika telah bergabung sebagai GenBI, karena tidak hanya sekadar di lingkup Bali, namun se-Indonesia bahkan hingga luar negeri.

Baca juga: BI beri beasiswa bagi mahasiswa IAIN Palu pascatsunami