Palembang (ANTARA News) - Tiga orang Thaliand yang bisa disebut "talok" (pelawak), kerap muncul dengan aksinya dan bersuara "Thailand zu-zu" dan "Indonesia Bisa" di tempat-tempat pertandingan pada SEA Games 2011 di Palembang.

Tiga laki-laki itu bernama Samart Khunsawat yang mengenakan "chada", atau topi khas Thailand, Sompong Katkaew yang selalu membawa bendera Thailand dan kerap mengenakan seragam hitam, serta Prarinya Weerawang, yang selalu menggendong alat musik bernama "Klong Cheer".

Ketiganya mengaku hadir memang untuk menghibur dan memberikan semangat kepada atlet negerinya yang berlaga, sekaligus menjalin pertemanan dengan peserta dari negara lain.

"Zu-zu itu semacam dukungan untuk menyemangati," kata Samart.

Mereka selalu melihat jadwal atau bertanya kepada manajer cabang olah raga tentang jadwal bertanding atlet atau tim dari negaranya.

Ketika memasuki lokasi pertandingan tinju di Hall Basket Palembang, saat petinju negeri gajah putih itu mau berlaga, mereka bertiga mengiringgi laiknya petinju profesional yang akan naik ring sambil membunyikan alat musik baik tiup maupun pukul yang hanya dimainkan oleh seorang, namun memiliki harmonisasi tersendiri.

Kemudian, si Samart yang lucu dan murah senyum itu berlari mendekat penonton terutama pelajar Indonesia yang datang sebagai "suporter" untuk negara lain dan mengajak mereka mengucapkan "Thailand Zu-Zu" serta "Indonesia Bisa".

Ketiga suporter Thailand itu memang tak bisa berbahasa Indonesia, bahkan bahasa Inggris mereka juga sangat terbatas. Namun mereka tetap berusaha menyapa, meskipun dengan bahasa yang terbata-bata.

Ketika pertandingan mempertemukan atlet Thailand dan Indonesia, Samart langsung ke kubu suporter Indonesia dan mengajak untuk memberikan semangat bergantian.

"Thailand zu-zu, Indonesia bisa"..."Thailand zu-zu, Indonesia bisa". Itu yang diucapkan beberapa kali dan diikuti hampir oleh seluruh penonton yang ada.

Namun, ketika hanya atlet Thailand yang bertanding, ia pun mengajak suporter Indonesia mengucapkan yel-yel "Thailand zu-zu" dan berhasil.

Saat atlet Thailand tidak bertanding dan atlet Indonesia melawan atlet dari negara lain, ia pun memberikan dukungan dengan "Indonesia Bisa".

Gaya "talok" tersebut memberikan suasana ceria bagi sejumlah penonton terutama remaja dan pelajar yang menyaksikan pertandingan.

Esok hari, saat pertandingan tinju dimulai, giliran suporter Indonesia yang membawa peralatan musik yang biasa dibawa saat menyaksikan pertandingan sepak bola.

Namun, alat musik mirip terompet itu diambil oleh panitia karena suaranya mirip "bel" yang dikeluarkan panitia pertandingan tinju.

Ketiga "talok" itu selalu bergilir ke beberapa lokasi pertandingan, termasuk di arena pertandingan angkat besi. Di pertandingan itu mereka juga melakukan aksi serupa.

"Thailand zu-zu"..Indonesia bisa"...ayo Indonesia" kata Samart, ketika menyaksikan pertandingan angkat besi di Kompleks Olahraga Jakabaring (JSC).
(T013)