Jakarta (ANTARA) - Lebaran tahun ini menjadi momentum membahagiakan sekaligus kemungkinan menyisakan kekhawatiran bagi sebagian anak khususnya yang terdampak COVID-19, ungkap Direktur Pendidikan Genius Islamic School Eva Nawiyah.

"Rasa khawatir, bosan, takut dan situasi tidak menyenangkan terkadang muncul akibat dampak COVID-19 yang berlangsung lama. Bahkan ada sebagian anak bangsa ditinggalkan sebagian anggota keluarga tercinta selamanya. Tentu berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak," kata dia melalui pesan elektroniknya, Sabtu.

Dia pun memberikan tips menumbuhkan emosi positif anak di masa Lebaran yang tahun ini masih dalam suasana pandemi COVID-19, salah satunya memastikan keluarga menjadi tauladan dan pelopor bagi anak dalam mematuhi protokol kesehatan. Hal ini agar anak selalu dalam lingkungan yang sehat dan membahagiakan.

Orang tua sebaiknya memastikan memberikan semangat dan motivasi berpikir positif agar Lebaran tahun ini membahagiakan bagi anak. Menurut Eva, emosi negatif dapat melemahkan sistem imunitas. Studi dari Presssman dan Cohen (2005) menunjukkan, emosi positif dapat meningkatkan imunitas tubuh dan kesehatan anak.

Orang tua juga disarankan selalu menggunakan kata dan kalimat positif dalam membimbing, memberikan arahan dan memantau anak. Ini bahkan berlaku bila orang tua memandang perlu melarang anak kala dia melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan anak di masa lebaran.

"Karena sebuah penelitian ilmu saraf oleh Boston University (2018), kecerdasan anak ditentukan oleh cara orang tua berbicara dengan anak," tutur Eva.

Selanjutnya, orang tua sebaiknya mendidik anak bersyukur dan menikmati Lebaran bersama keluarga, meskipun mereka harus tetap harus patuh pada protokol kesehatan.

Tips berikutnya yakni, orang tua sebaiknya membiasakan anak menunjukkan kasih sayang, hormat dan peduli dengan orang lain agar mereka terbiasa dengan nilai-nilai kebaikan sejak usia dini. Di sisi lain, biasakan juga anak jujur dengan emosinya agar orangtua dapat membantu mengenali dan mencari solusi yang terbaik.

Eva menyarankan orang tua memperhatikan perasaan atau emosi pada anak, agar mereka merasakan keindahan bersama keluarga di masa Lebaran.

Selain itu, mereka juga bisa membiasakan anak mengekspresikan kebahagiaan dengan cara yang sehat dan meluangkan waktu dengan anak untuk berdiskusi dan berbagi perasaan agar dapat membantu jika anak dalam kedaaan bosan atau perasaan lain yang mengganggu anak berbagi kebahagiaan di masa lebaran.

Menurut Eva, orang tua dapat membawa menyediakan media edukatif secukupnya dan disukai anak, agar anak nyaman selama melangsungkan Lebaran.

"Hindarkan anak mengakses gawai secara berlebihan, karena rentan membahayakan bagi kesehatan dan melemahkan literasi anak menggunakan media digital secara sehat," kata dia.

Terakhir, dia menyarankan orang tua memastikan anak dapat istirahat secukupnya, agar kondisi tubuh mereka tetap fit dan sehat.

Baca juga: Pushbike berpengaruh positif pada sosial emosi anak

Baca juga: Pentingnya orang tua ajak anak kenali dan kelola emosi bersama

Baca juga: Tips lepaskan stres ibu dan anak saat corona