Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Sekjen PBB Ban Ki-moon memuji kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang disebutnya telah ikut memajukan dan bahkan memperluas organisasi kerja sama regional tersebut sehingga KTT Asia Timur ke-6 yang diikuti 18 negara terlaksana dengan baik.

"Saya sangat menghargai kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua ASEAN melalui KTT yang substansinya memajukan dan memperluas kerja sama regional itu," kata Ban Ki-moon dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Perjalanan panjang ASEAN hingga terlaksananya mekanisme kerja sama regional yang diperluas seperti KTT ASEAN +3 dan KTT Asia Timur yang telah menghimpun 18 negara dengan total penduduk mencapai 3,7 miliar jiwa ini merupakan prestasi, katanya.

"KTT Asia Timur (EAS) sendiri kini merupakan salah satu mekanisme kerja sama regional terbesar di dunia. Saya bangga melihat kenyataan ini," kata orang nomor satu PBB yang menggantikan Kofi Annan sejak 2007 itu.

Terkait kerja sama PBB dan ASEAN, Ban Ki-moon mengatakan, kedua pihak telah mensahkan Deklarasi Bersama Kemitraan Komprehensif ASEAN-PBB yang akan memperluas dan memperdalam kerja sama bidang politik keamanan, ekonomi dan sosial budaya.

"Dengan kemitraan ini, kami ingin memiliki aksi nyata di bidang perdamaian dan keamanan, pembangunan, dan hak azasi manusia. Saya bangga dengan adanya kemitraan yang komprehensif ini," katanya.

Untuk memperkuat kerja sama PBB-ASEAN itu, mantan Menlu Korea Selatan kelahiran Eumseong, desa pertanian kecil di Chungcheong Utara, 13 Juni 1944 itu mengatakan, pihaknya akan membahas program-program prioritas tahun 2012 - 2013.

"Saya meminta dan menekankan pentingnya pelaksanaan semua poin dalam kemitraan itu secara konkret. Kedua sekeretariat (PBB dan ASEAN) harus bertemu kapan saja dan hubungan keduanya sangat penting dalam tiga level pertemuan, baik KTT, pertemuan tingkat menteri maupun sekretariat dengan sekretariat," katanya.

Ia yakin tiga level pertemuan itu menghasilan banyak hal konkret yang bisa dilakukan bersama.

Selama mengikuti rangkaian kegiatan KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait, Ban Ki-moon berpidato di hari terakhir KTT Bisnis dan Investasi ASEAN, Jumat (18/11). Di sini dia meminta dukungan para pemimpin bisnis untuk bermitra dengan PBB dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak demi masa depan dunia yang lebih baik.

Dia mengingatkan bahwa persoalan kesehatan ibu dan anak itu berkaitan erat dengan kemajuan sebuah bangsa. Indonesia misalnya merupakan negara dengan populasi perempuan terbesar ketiga di dunia, khususnya perempuan berusia muda, katanya.

Ia mendorong kalangan bisnis untuk ikut memobilisasi dana 40 miliar dolar AS yang dibutuhkan. "Adalah tanggung jawab moral kita menyelamatkan para ibu dan anak karena mereka terkait erat dengan masa depan kita," katanya.(*)

R013A011