Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno Hatta mencapai 1.054 penerbangan, pada Kamis (28/4) atau H-4 Lebaran kemarin.

Menhub mengatakan, pergerakan ini merupakan capaian tertinggi pergerakan pesawat di masa pandemi, dibandingkan sebelum pandemi yaitu mencapai 1.200 penerbangan per hari.

“Saya gembira sekali. Ini pertama kali melampaui 1.000 flight dalam dua tahun terakhir selama pandemi. Semoga ini merupakan tanda bahwa pemulihan industri penerbangan sudah terjadi,” kata Budi Karya saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Jumat.

Baca juga: Pemudik padati Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, capaian ini membuktikan bahwa sektor penerbangan tetap mampu melayani secara maksimal di tengah jumlah pesawat yang terbatas.

“Apa yang dilakukan adalah dengan memperpanjang durasi pergerakan pesawat yang tadinya sehari 8 penerbangan, menjadi 10 penerbangan. Begitu juga bandara beroperasi lebih lama bahkan sampai 24 jam seperti di Bandara Soekarnho Hatta,” katanya.

Menhub meminta kepada seluruh pemangku kepentingan sektor penerbangan, untuk terus meningkatkan pelayanannya seiring dengan mulai meningkatnya pergerakan di sektor penerbangan.

“Saya mengapresiasi kolaborasi sektor penerbangan bersama dengan rekan-rekan kepolisian yang juga memberikan dukungan pengamanan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Airnav Indonesia Polana B. Pramesti menjelaskan, diprediksi hari kemarin merupakan puncak dari pergerakan di Bandara Soetta.

“Sebelumnya (kemarin lusa) sempat mencapai 1.005 flight. Dan hari ini kelihatannya pergerakan pesawat mulai menurun,” kata Polana.

Polana mengatakan, pihaknya akan melakukan pelayanan jasa navigasi penerbangan secara maksimal melalui penyediaan fasilitas peralatan maupun SDM yang memadai.

Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, sejak 22 April s.d 28 April 2022 kemarin, di 20 bandara yang dikelola AP II telah menembus 1.013.000 penumpang.

“Lima destinasi yang menjadi tujuan utama penumpang yaitu pertama Surabaya, diikuti Denpasar, Makassar, Medan, dan Balikpapan,” jelasnya.

Awaluddin mengatakan, dengan melihat kondisi yang terjadi, bisa dikatakan imbauan pemerintah untuk mengatur pergerakan mudik mendapat respon yang baik dari masyarakat.

“Kami bersyukur lonjakannya tidak mendekati H-2 atau H-1 jelang hari raya,” ujarnya.

Baca juga: Penumpang Bandara Radin Inten capai 2.835 orang pada H-3 Lebaran
Baca juga: Round Up: H-3, "one way" tak jadi solusi pengurai di Tol Japek