Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyempatkan diri menyapa pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jumat.

“Apa kabar bapak, ibu? Semoga perjalanannya selalu aman dan nyaman,” ujarnya saat menyapa pemudik Kereta Api Ronggojati dari Cirebon menuju Jember.

Sejumlah pemudik mengaku tak menyangka bertemu Emil Dardak, bahkan disapa oleh orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: BPBD Jatim dirikan pos pantau protokol kesehatan di jalur mudik

Baca juga: Gubernur Jatim berangkatkan 3.650 pemudik program "mudik gratis"


Menurut Wagub Emil Dardak, animo masyarakat pada arus mudik kali ini cukup tinggi, karena sudah dua tahun ada larangan akibat pandemi COVID-19.

“Tidak hanya kereta api, angkutan laut dan udara juga terjadi peningkatan volume penumpang,” ucap suami Arumi Bachsin tersebut.

Wagub Emil menyatakan COVID-19 yang terjadi selama dua tahun mengakibatkan masyarakat rindu kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama orang tua maupun keluarga.

Sementara itu, ia melihat pelayanan PT KAI sangat baik, termasuk penerapan protokol kesehatan, sehingga para penumpang dapat menikmati layanan transportasi secara aman serta nyaman.

Bahkan, di stasiun juga disediakan layanan tes antigen bagi calon penumpang yang belum mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Sebagaimana diatur sebagai persyaratan perjalanan, bagi masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, masih diwajibkan melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.

Baca juga: Pemprov fasilitasi warga Jatim di Jakarta mudik gunakan bus

Kemudian, bagi yang sudah menerima dosis kedua hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan dosis penguat, tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.

Pemprov Jatim bersama jajaran terkait terus mematangkan dan memetakan titik-titik kerawanan jalur pemudik yang tersebar di 200 pos layanan.

Khusus jalur transportasi kereta api, Emil Dardak memandang bahwa terpenting adalah konektivitas setelah tiba di stasiun tujuan, sehingga masyarakat yang melanjutkan ke titik selanjutnya bisa terfasilitasi.