Wen Jiabao awali KTT ASEAN+, Obama giliran terakhir
Oleh Ade P Marboen
18 November 2011 08:44 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Republik Rakyat China Wen Jiabao di lokasi kegiatan KTT ke-19 ASEAN di gedung Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11). Presiden Yudhoyono dan PM Wen Jiabao beserta masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua negara. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Perdana Menteri China, Wen Jiabao, mengawali seri pertemuan puncak pemimpin ASEAN dengan negara mitra atau KTT ASEAN Plus, di Nusa Dua, Bali, Jumat pagi. Pertemuan puncak ini merupakan bentuk kerja sama bilateral antara Kawasan ASEAN secara terpisah dengan tiga negara mitra, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan.
Dengan ketiga negara mitra itu, ASEAN telah menjalin kerja sama selama belasan hingga puluhan tahun, dengan kepentingan pada tataran politik, ekonomi, dan budaya, serta geopolitik-geoekonomi kawasan.
Wen Jiabao tampil di depan pers di Ruang Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Centre, pada pukul 08.30 WITA, mengenakan setelah jas hitam. Presiden Susilo Yudhoyono sebagai tuan rumah, menyambut di pintu utama ruang pertemuan itu dengan latar biru berlambang KTT Ke-19 ASEAN.
Dengan China, ASEAN telah menjalin hubungan selama 20 tahun. Pertemuan ke-10 pemimpin puncak negara-negara ASEAN dengan Wen Jiabao kali ini membahas upaya China dan ASEAN dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan, termasuk di wilayah Laut China Selatan.
Isu terkini adalah klaim kepemilikan Laut China Selatan (alias Laut Kuning, juga Perairan Kepulauan Spratly) yang melibatkan juga empat negara ASEAN, yaitu Viet Nam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, di satu sisi dan China di sisi lain. Isu ini semakin menarik karena berpotensi melibatkan kehadiran kekuatan utama lain dunia, Amerika Serikat yang berrencana membangun Barak Robertson di Darwin, Australia, dengan kekuatan 2.500 personel Korps Marinir Amerika Serikat.
Selain itu, juga akan membahas arah kerja sama dialog ASEAN-China, termasuk kemajuan dari pelaksanaan rencana aksi pernyataan bersama tentang kerja sama kedua pihak pada 2011-2015.
Pertemuan ke-14 pemimpin negara anggota ASEAN dengan China yang dijadwalkan berlangsung sekitar satu jam itu akan ditutup dengan peresmian Pusat ASEAN-China, yang dibentuk guna mendukung peningkatan kerja sama kedua pihak dalam bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Setelah Wen Jiabao, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, akan menjadi agenda kedua pertemuan ASEAN dengan negara mitra. Dengan Jepang, hampir tidak ada konflik yang melibatkan kehadiran militer antara kedua pihak.
Kali ini, Jepang dan ASEAN akan membahas kerja sama Keterhubungan ASEAN, peningkatan ekonomi dan perdagangan, serta upaya memperkecil kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN. Kesenjangan ekonomi ASEAN sangat lebar, antara Singapura dan Brunei Darussalam (PDB sekitar 34.000 dolar Amerika Serikat), dan Laos yang PDB-nya hanya sekitar 700 dolar Amerika Serikat pada 2010. Jepang menjadi negara investor terbesar di ASEAN, dengan nilai investasi hingga 160 miliar dolar Amerika Serikat secara keseluruhan pada 2009.
Tema serupa juga dilakukan pada pertemuan puncak ketiga pemimpin ASEAN dengan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. Korea Selatan juga menaruh perhatian besar pada Keterhubungan ASEAN, pertumbuhan ekonomi yang berbasis lingkungan, perdagangan, dan juga pengurangan kesenjangan pembangunan di antara negara anggota ASEAN.
Dibandingkan dengan nilai investasi Amerika Serikat di ASEAN pada periode sama, yang hanya 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (8,5 persen dari total investasi Amerika Serikat di seluruh dunia), maka nilai investasi gabungan Jepang dan Korea Selatan sangat dominan.
Korea Selatan memiliki industri manufaktur terkait pembangunan infrastruktur dengan kualitas sangat teruji di berbagai belahan dunia. Nilai investasi Korea Selatan di ASEAN tercatat menurun 4,5 persen pada 2009 ketimbang pada 2008 yang mendulang angka 74,7 miliar dolar Amerika Serikat.
Walau Amerika Serikat bukan negara mitra bicara, namun negara itu mendapat waktu khusus untuk berdialog dengan para pemimpin ASEAN. Pukul 16.30- 17.30 WITA adalah saat yang tersedia bagi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk menemui Tuan Rumah/Pemimpin ASEAN, Presiden Susilo Yudhoyono. (*)
Dengan ketiga negara mitra itu, ASEAN telah menjalin kerja sama selama belasan hingga puluhan tahun, dengan kepentingan pada tataran politik, ekonomi, dan budaya, serta geopolitik-geoekonomi kawasan.
Wen Jiabao tampil di depan pers di Ruang Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Centre, pada pukul 08.30 WITA, mengenakan setelah jas hitam. Presiden Susilo Yudhoyono sebagai tuan rumah, menyambut di pintu utama ruang pertemuan itu dengan latar biru berlambang KTT Ke-19 ASEAN.
Dengan China, ASEAN telah menjalin hubungan selama 20 tahun. Pertemuan ke-10 pemimpin puncak negara-negara ASEAN dengan Wen Jiabao kali ini membahas upaya China dan ASEAN dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan, termasuk di wilayah Laut China Selatan.
Isu terkini adalah klaim kepemilikan Laut China Selatan (alias Laut Kuning, juga Perairan Kepulauan Spratly) yang melibatkan juga empat negara ASEAN, yaitu Viet Nam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, di satu sisi dan China di sisi lain. Isu ini semakin menarik karena berpotensi melibatkan kehadiran kekuatan utama lain dunia, Amerika Serikat yang berrencana membangun Barak Robertson di Darwin, Australia, dengan kekuatan 2.500 personel Korps Marinir Amerika Serikat.
Selain itu, juga akan membahas arah kerja sama dialog ASEAN-China, termasuk kemajuan dari pelaksanaan rencana aksi pernyataan bersama tentang kerja sama kedua pihak pada 2011-2015.
Pertemuan ke-14 pemimpin negara anggota ASEAN dengan China yang dijadwalkan berlangsung sekitar satu jam itu akan ditutup dengan peresmian Pusat ASEAN-China, yang dibentuk guna mendukung peningkatan kerja sama kedua pihak dalam bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Setelah Wen Jiabao, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, akan menjadi agenda kedua pertemuan ASEAN dengan negara mitra. Dengan Jepang, hampir tidak ada konflik yang melibatkan kehadiran militer antara kedua pihak.
Kali ini, Jepang dan ASEAN akan membahas kerja sama Keterhubungan ASEAN, peningkatan ekonomi dan perdagangan, serta upaya memperkecil kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN. Kesenjangan ekonomi ASEAN sangat lebar, antara Singapura dan Brunei Darussalam (PDB sekitar 34.000 dolar Amerika Serikat), dan Laos yang PDB-nya hanya sekitar 700 dolar Amerika Serikat pada 2010. Jepang menjadi negara investor terbesar di ASEAN, dengan nilai investasi hingga 160 miliar dolar Amerika Serikat secara keseluruhan pada 2009.
Tema serupa juga dilakukan pada pertemuan puncak ketiga pemimpin ASEAN dengan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak. Korea Selatan juga menaruh perhatian besar pada Keterhubungan ASEAN, pertumbuhan ekonomi yang berbasis lingkungan, perdagangan, dan juga pengurangan kesenjangan pembangunan di antara negara anggota ASEAN.
Dibandingkan dengan nilai investasi Amerika Serikat di ASEAN pada periode sama, yang hanya 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (8,5 persen dari total investasi Amerika Serikat di seluruh dunia), maka nilai investasi gabungan Jepang dan Korea Selatan sangat dominan.
Korea Selatan memiliki industri manufaktur terkait pembangunan infrastruktur dengan kualitas sangat teruji di berbagai belahan dunia. Nilai investasi Korea Selatan di ASEAN tercatat menurun 4,5 persen pada 2009 ketimbang pada 2008 yang mendulang angka 74,7 miliar dolar Amerika Serikat.
Walau Amerika Serikat bukan negara mitra bicara, namun negara itu mendapat waktu khusus untuk berdialog dengan para pemimpin ASEAN. Pukul 16.30- 17.30 WITA adalah saat yang tersedia bagi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk menemui Tuan Rumah/Pemimpin ASEAN, Presiden Susilo Yudhoyono. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: