Cinangka, Serang (ANTARA News) - Hembusan yang keluar dari perut Gunung Anak Krakatau (GAK), di Selat Sunda, mengeluarkan hawa panas yang bisa membahayakan.

"Sekitar GAK memang sudah panas, hawa panasnya lebih tinggi lagi kalau perut GAK mengeluarkan hembusan," kata Wandi, seorang warga yang kerap mengantar turis asing ke GAK ketika dikonfirmasi, Kamis.

Dia menjelaskan, hawa panas yang keluar dari perut GAK jika terlalu dekat bisa membakar kulit.

"Panas sekali, makanya wajar kalau Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang mendekat sampai radius dua kilometer," katanya.

Kepala Pos Pemantau GAK Anton Tripambudi secara terpisah mengatakan, sesuai dengan Seismograf hembusan GAK pada Rabu (16/11) sebanyak 190 kali.

Anton juga menjelaskan, PVMBG masih melarang warga untuk mendekat ke lokasi kegempaan sampai radius dua kilo meter, karena berbahaya.

"Rekomendasi yang sudah dibuat oleh PVMBG masih berlaku dan belum dicabut, karenanya semua pihak harus memahami," ujarnya.

PVMBG, kata dia, juga meminta warga dan nelayan tetap melakukan aktivitas seperti biasa seperti melaut atau mencari ikan.

"Sepanjang rekomendasi yang telah di buat oleh PVMBG tidak dilanggar, saya rasa aman," ujar Anton.

(ANT-152/S031)