Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Negara-negara anggota ASEAN segera meluncurkan Kerangka Kerja Pembangunan Ekonomi Berkesetaraan ASEAN, sebagai salah satu instrumen mengatasi kesenjangan pembangunan di kawasan ini.

"Paling lambat awal tahun depan kerangka kerja ASEAN itu sebagai salah satu pilar menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah diluncurkan," kata Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk ASEAN: The Harbour Investment, pada KTT Bisnis dan Investasi ASEAN, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis.

Menurut Mahendra dua poin penting akan direaliasikan adalah pembentukan financial inclution dan international remittances yang semangatnya adalah agar seluruh seluruh masyarakat di semua negara anggota ASEAN secara merata mendapat akses sistem keuangan dan perbankan .

Ia menjelaskan rencana peluncuran Kerangka Kerja Pembangunan Ekonomi BerkesetaraanASEAN ini selanjutnya akan disahkan di tingkat menteri-menteri ekonomi (economic leaders) ASEAN.

Mahendra menjelaskan salah satu tujuan utama AEC untuk mencapai integrasi ekonomi ASEAN ke tingkat perekonomian global bukan hanya semata memperluas perdangan, jasa, investasi antar negara namun juga menuju ekonomi yang lebih baik dan membawa keberuntungan bagi seluruh masyarakat di kawasan ini.

"Jadi dalam AEC 2015 nantinya bukan hanya diukur dari kesiapan negara, tetapi juga tercermin dari sejauh mana warga tanpa terkecuali dapat terhubung dengan sistem keuangan dan perbankan," katanya.

Sementara itu, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan dirinya sudah mendapat laporan dari pejabat senior ekonomi yang turut membahas isu Equitable Economic Development tersebut untuk dibicarakan dan disahkan di tingkat Menteri Ekonomi.

Hatta juga mengklaim bahwa Indonesia merupakan negara yang antusias untuk mendorong agar isu Equitable Economic Development ini menjadi salah satu hasil penting dalam KTT ke-19 ASEAN ini.

Dalam pilar ekonomi ASEAN setidaknya terdapat sembilan sektor yang menjadi pokok pembahasan KTT ASEAN meliputi keuangan, kehutanan, pertanian, sumber daya energi, pariwisata dan lainnya.

Selain itu masalah yang juga menonjol dalam pembahasan di tingkat pejabat senior ekonomi ASEAN juga adalah disepakatinya Asean Plus Three Emergency Rice Reserve (AFTERR) yaitu pemanfaatan cadangan beras bersama ASEAN. (*)