Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan "Garuda Muda" timnas sepak bola U-23 Indonesia meraup sembilan poin dari tiga laga babak kualifikasi Grup A SEA Games 2011, sementara melegakan nafas tuan rumah dan menjadi catatan khusus dalam kolom media.
Egi Melgiansyah dan kawan-kawan yang mampu menumbangkan tim kuat Thailand 3-1, Singapura 2-0 dan Kamboja 6-0, seperti menjadi obat atas kegagalan timnas senior yang tak mampu berbuat banyak pada babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Striker timnas senior Bambang Pamungkas memuji keberhasilan timnas U-23 tersebut.
"Semangat Timnas U-23 memang luar biasa. Selain mampu lolos ke semifinal juga mampu mengembalikan euforia masyarakat terhadap timnas," kata pria yang akrab dipanggil Bepe itu di sela-sela pertemuan manajer pertandingan Pra Piala Dunia 2014 antara Indonesia melawan Iran pada (14/11).
Namun, pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu berharap media tidak mengekspos secara besar-besaran keberhasilan timnas U-23. Ia mengatakan dampak ekspose berlebihan dapat membuat timnas U-23 juara sebelum waktunya.
"Mari kita suport secara wajar. Jika sudah mampu merebut medali emas, maka silahkan mengekspos besar-besaran," tutur Bepe.
Kekhawatiran Bepe bukan tidak beralasan. Pada Piala ASEAN Footbal Federation (AFF) lalu, timnas Indonesia yang tampil perkasa dengan melumat Malaysia dengan skor 5-1 pada partai pembuka justru tak punya taring tatkala berlaga di final.
Tim Harimau Malaysia yang mampu membalikkan keadaan dengan menghajar Indonesia tiga gol tanpa balas di Stadion Bukit Jalil kendati kemudian dibalas Indonesia dengan skor 2-1 di Gelora Bung Karno, akhirnya keluar sebagai juara karena unggul agregat gol.
Publikasi pemain timnas yang berlebihan dituding sebagai salah satu penyebab melempemnya penampilan timnas.
Kala itu, hampir seluruh media termasuk infotainment mengejar para pemain untuk diwawancarai di mana pun mereka berada. Hal itu membuat pelatih timnas Indonesia saat itu Alfred Riedl gusar dan mengkritik ekspose para pemain yang sudah di luar batas kewajaran.
Kini Indonesia berlaga di SEA Games yang derajatnya lebih tinggi dibandingkan Piala AFF. Pada Kamis (17/11) Indonesia bertanding melawan Malaysia di Gelora Bung Karno pukul 19.00 WIB.
Laga tersebut tidak akan menentukan bagi Indonesia karena sebelumnya telah memastikan diri lolos ke semifinal usai mengalahkan Thailand 3-1 Minggu malam lalu (13/11).
Bidik juara grup
Akan tetapi Indonesia tentunya tidak mau menelan kekalahan di kandang sendiri dan mengecewakan para suporter yang diperkirakan akan memenuhi seisi Stadion GBK.
"Kami tetap membidik juara grup. Setelah itu baru memikirkan lawan yang akan kami hadapi di semifinal," kata pelatih timnas U-23 saat konferensi pers usai pertandingan melawan Thailand, Minggu (13/11).
Begitu pula dengan Malaysia, walaupun berpeluang besar mendampingi Indonesia karena unggul tiga poin dari Singapura yang akan berhadapan dengan Thailand, tim Harimau Malaya menargetkan kemenangan untuk menempati posisi puncak Grup A.
"Secara umum semua pemain dalam kondisi baik dan cukup percaya diri untuk menghadapi pertandingan terakhir Grup A melawan tuan rumah Indonesia. Kami jelas akan memberikan hasil yang terbaik. Target jelas poin penuh!" kata pelatih timnas Malaysia Ong Kim Swee di Jakarta, Senin (14/11).
Malaysia pada tiga pertandingan sebelumnya bermain cukup bagus. Pada pertandingan pertama, juara bertahan SEA Games itu mampu mengalahkan tim kuat Thailand dengan skor 2-1, seri 0-0 melawan Singapura dan menang 4-1 atas Kamboja.
Malaysia tidak lolos jika mereka kalah dari Indonesia dan Singapura menang dengan selisih lima gol atas Thailand.
Perjalanan Garuda Muda masih panjang. Menurut jadwal, setelah bertanding melawan Malaysia, Egi Melgiansyah dan kawan-kawan harus menjalani pertandingan semifinal pada Sabtu (19/11).
Rahmad Darmawan (RD) mengatakan akan melakukan rotasi agar beberapa pemain kunci bisa tampil lebih bugar pada semifinal.
"Rotasi pasti kami lakukan. Tapi siapa saja yang masuk tim inti lihat saja besok," kata Rahmad Darmawan usai memimpin latihan di Lapangan PSSI Senayan Jakarta, Rabu sore (16/11).
Saat latihan Rabu, terlihat RD memasang Yongky Aribowo sendirian di lini depan. Sedangkan posisi penyerang kedua diisi oleh Andik Vermansah. Posisi gelandang serang diisi oleh Ferdinan Sinaga di sisi kiri dan Lukas Mandowen diisi kanan. Sedangkan gelandang bertahan diisi sang kapten Egi Melgiansyah dengan Ramdani Lestaluhu.
Sementara itu, di barisan pertahanan ia mengandalkan Hendro Siswanto, Gunawan Dwi Cahyo, Seftia Hadi dan Yericho Chriantoko. Untuk penjaga gawang kemungkinan besar juga akan mengalami perubahan.
Gawang timnas yang biasanya dikawal oleh Kurnia Meiga, pada pertandingan melawan Malaysia nanti kemungkinan akan dipercayakan kepada Andritany Ardiyasa.
Meski demikian, RD belum membeberkan strategi apa yang akan digunakan untuk menghadapi Malaysia nanti.
Di tubuh timnas U-23 sendiri saat ini terdapat pemain-pemain yang tampil ciamik pada tiga pertandingan terakhir, sebut saja Patrich Wanggai dan Titus Bonai.
Kedua pemain asal Papua itu menjadi duet maut di lini depan Indonesia dengan memberikan kontribusi tujuh gol dari total sebelas gol yang dilesakkan ke gawang lawan.
Patrich mengoleksi empat gol sedangkan Tibo, panggilan akrab Titus Bonai, mencetak tiga gol.
Kedua pemain itu kini mulai mendapat tempat di hati pecinta sepakbola Indonesia. Duet Wanggai dan Bonai kini dikenal dengan nama duet Wa-Bo.
Tentunya harapan untuk meraih medali emas di SEA Games 2011 tidak dibebankan kepada kedua pemain tersebut, akan tetapi juga kepada seluruh pemain, pelatih, serta ofisial tim.
RD dengan slogan "kebersamaan adalah segalanya" harus didukung pihak lain, khususnya media, untuk mengekspos berita sewajarnya sehingga timnas U-23 tidak menjadi juara di luar lapangan melainkan di dalam lapangan, alias tidak terpancing ber-eforia.(*)
SDP-08/A008
Jangan terbuai eforia oh Garuda Muda
17 November 2011 12:37 WIB
Timnas SEA Games 26
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2011
Tags: