Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para pemimpin dan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang semuanya masuk menjadi anggota ASEAN, untuk tidak hanya menjadi sekadar penonton dinamika politik ekonomi global.
"ASEAN sejatinya harus menjadi yang terdepan dalam mengatasi berbagai tantangan yang mencuat. ASEAN tidak boleh hanya menjadi penonton pasif yang rentan menjadi korban permasalahan di belahan dunia lainnya," kata Yudhoyono ketika membuka KTT ASEAN ke-19 di Nusa Dua, Bali.
Presiden menekankan lima halyang harus diperhatikan ASEAN sekarang dan di masa-masa mendatang.
Kelimanya adalah melakukan langkah konkrit memperkuat pilar-pilar Komunitas ASEAN secara seimbang dan saling mengisi sebelum 2015.
Kemudian, memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan, mengambil peran utama dalam menata arsitektur kerja sama kawasan yang lebih efisien dan efektif, menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
"Kelima, dengan melakukan keempat langkah yang saya sebutkan tadi secara bersamaan, maka kita akan memperkuat peran ASEAN secara global," kata Yudhoyono.
Di akhir pidatonya, Yudhoyono menyebut Deklarasi Bali mengenai Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Bangsa-bangsa yang disebutnya akan menjadi petunjuk pelaksanaan dan landasan bersama ASEAN guna meningkatkan kontribusi ASEAN dalam menangani isu-isu global. (*)
ASEAN tak boleh jadi korban dunia lain
17 November 2011 08:50 WIB
Para pemimpin ASEAN berfoto "ASEAN Style" pada pembukaan KTT ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: