Rabat (ANTARA News) - Liga Arab memutuskan untuk mengirim pengamat ke Suriah jika Damaskus setuju menerapkan rencana perdamaian guna meredakan kerusuhan politik di negeri tersebut, kata Menteri Luar Negeri Qatar, Hamad bin Jasim ath-Thani di Rabat, Maroko, Rabu.

Liga Arab mengirim rancangan kesepakatan mengenai pengamat ke pemerintah Suriah pada Rabu (16/11), kata Menteri Luar Negeri Qatar itu dalam pertemuan tingkat menteri Liga Arab yang diselenggarakan di ibu kota Maroko, Rabat, Rabu, lapor Xinhua-OANA.

Liga Arab bergerak makin dekat ke pemberlakuan sanksi ekonomi atas Suriah pada Rabu dan menunjukkan organisasi regional tersebut mulai kehilangan kesabaran dengan kegagalan Presiden Bashar al-Assad untuk menghentikan penindasan delapan bulan atas pemrotes.

Tentara pembelot Suriah menyerang kompleks dinas intelijen di pinggiran kota Damaskus, dalam serangan besar yang memperlihatkan betapa dekatnya aksi perlawanan rakyat terhadap kekuasaan Bashar sekarang ke jurang konflik bersenjata.

Yang menambah kuat tekanan internasional atas Bashar agar mengakhiri penindasannya terhadap pemrotes ialah Prancis menarik duta besarnya dari Suriah dan Menteri Luar Negeri Alain Juppe mengatakan Paris bekerja sama dengan Liga Arab dalam menyusun rancangan resolusi PBB.

Pada Oktober, Rusia dan China memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk Damaskus, tapi keputusan pada akhir Liga Arab pekan lalu menskors Suriah telah memberi gerakan internasional momentum baru.

Liga Arab pada Ahad (13/11) memutuskan untuk membekukan keanggotaan Suriah, yang berlaku Rabu, dan kemudian menyeru semua anggotanya agar menarik duta besar mereka dan menjatuhkan sanksi atas Damaskus sampai Suriah melaksanakan rencana perdamaian yang diperantarai oleh badan regional tersebut.

Berdasarkan rencana itu, Suriah akan menghentikan penindasan mematikan atas pemrotes sipil dan menarik kendaraan militernya dari berbagai kota besar, membebaskan tahanan dan menyelenggarakan dialog dengan oposisi. (C003/A011)