Feng dan Gao rebut emas tenis meja
17 November 2011 05:13 WIB
Atlet tenis meja Singapura Feng Tian Wei (kiri) dan Gao Ning masing-masing berperingkat 4 dan 18 dunia berpasangan pada nomor ganda campuran tenis meja SEA Games XXVI, di Gelanggang Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (13/11). Keduanya merupakan unggulan pertama dalam cabang tenis meja putra dan putri pada SEA Games XXVI kali ini. (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Dua petenis meja Singapura Feng Tian Wei dan Gao Ning masing-masing merebut medali emas nomor tunggal putri dan tunggal putra SEA Games XXVI di GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta, Rabu malam.
Pada final yang mempertemukan sesama pemain Singapura itu, tunggal putri Feng Tian mengalahkan Liyun Isabelle 4-0, sementara pada final tunggal putra Gao Ning menundukkan Yang Zi juga dengan 4-0.
"Kami bermain segenap kemampuan dan tidak ada instruksi untuk mengalah," kata Gao setelah memenangi pertandingan dengan skor 11-6, 11-9, 12-10 dan 11-8.
Gao yang kini berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa ia telah mengenal karakter permainan lawannya.
Petenis meja peringkat 18 dunia itu banyak mendapat poin dari pukulan spin terarah yang keras ke sisi kiri lawan. Gao juga memiliki servis bagus sehingga bola kembalian lawan seringkali menjadi kartu as baginya untuk mendapatkan poin.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 400-an penonton itu, tidak banyak terjadi reli-reli serta adu pukulan spin. Beberapa kali sempat terjadi reli namun diakhiri dengan pengembalian Yang Zi yang terlalu melebar hingga menjadikan poin bagi Gao.
Medali perunggu di nomor ini diraih oleh Ficky Supit Santoso setelah pada semifinal menyerah dari Yang Zi dengan skor 2-4. Meski ia berkali-kali mampu melakukan serangan mematikan baik menggunakan spin kiri maupun kanan yang sama baiknya tapi lawan yang dihadapi masih terlalu tangguh untuknya.
Putra dari mantan petenis meja nasional Sinyo Supit itu, juga memiliki servis yang baik dan sering kali mampu meraih poin dari serangan atas pengembalian bola lawan.
Kekalahan Ficky banyak diakibatkan ketidakmampuannya meladeni adu spin dari Yang Zi yang bertubuh tinggi besar dan lebih bertenaga serta lincah.
Perunggu lain didapat petenis meja Vietnam Tran T Q setelah pada semifinal kalah dari Gao Ning dengan skor 4-1.
Pada final tunggal putri yang juga mempertemukan sesama pemain Singapura, Feng Tian Wei yang berperingkat empat dunia membungkam ambisi Liyun Isabelle dengan skor telak 4-0.
Dalam pertandingan itu Feng banyak mendapat poin dari bola bola kontranya yang matang dengan penempatan jitu sehingga akhirnya Liyun mati langkah, bola nyangkut atau pengembaliannya melebar melewati meja.
Feng juga banyak meraih angka dari pukulan spinnya yang gagal dikembalikan lawan. Liyun sebenarnya juga memberikan perlawanan hebat terbukti dengan berkali-kali serangannya bisa menghasilkan poin tapi tidak sampai menutup set.
Medali perunggu diraih Christine Ferliana dari Indonesia yang pada semifinal kalah dari Feng 1-3 dan juga diraih My Tranh dari Myanmar yang pada semifinal dikalahkan Si Yun 1-3. (M027/I015)
Pada final yang mempertemukan sesama pemain Singapura itu, tunggal putri Feng Tian mengalahkan Liyun Isabelle 4-0, sementara pada final tunggal putra Gao Ning menundukkan Yang Zi juga dengan 4-0.
"Kami bermain segenap kemampuan dan tidak ada instruksi untuk mengalah," kata Gao setelah memenangi pertandingan dengan skor 11-6, 11-9, 12-10 dan 11-8.
Gao yang kini berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa ia telah mengenal karakter permainan lawannya.
Petenis meja peringkat 18 dunia itu banyak mendapat poin dari pukulan spin terarah yang keras ke sisi kiri lawan. Gao juga memiliki servis bagus sehingga bola kembalian lawan seringkali menjadi kartu as baginya untuk mendapatkan poin.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 400-an penonton itu, tidak banyak terjadi reli-reli serta adu pukulan spin. Beberapa kali sempat terjadi reli namun diakhiri dengan pengembalian Yang Zi yang terlalu melebar hingga menjadikan poin bagi Gao.
Medali perunggu di nomor ini diraih oleh Ficky Supit Santoso setelah pada semifinal menyerah dari Yang Zi dengan skor 2-4. Meski ia berkali-kali mampu melakukan serangan mematikan baik menggunakan spin kiri maupun kanan yang sama baiknya tapi lawan yang dihadapi masih terlalu tangguh untuknya.
Putra dari mantan petenis meja nasional Sinyo Supit itu, juga memiliki servis yang baik dan sering kali mampu meraih poin dari serangan atas pengembalian bola lawan.
Kekalahan Ficky banyak diakibatkan ketidakmampuannya meladeni adu spin dari Yang Zi yang bertubuh tinggi besar dan lebih bertenaga serta lincah.
Perunggu lain didapat petenis meja Vietnam Tran T Q setelah pada semifinal kalah dari Gao Ning dengan skor 4-1.
Pada final tunggal putri yang juga mempertemukan sesama pemain Singapura, Feng Tian Wei yang berperingkat empat dunia membungkam ambisi Liyun Isabelle dengan skor telak 4-0.
Dalam pertandingan itu Feng banyak mendapat poin dari bola bola kontranya yang matang dengan penempatan jitu sehingga akhirnya Liyun mati langkah, bola nyangkut atau pengembaliannya melebar melewati meja.
Feng juga banyak meraih angka dari pukulan spinnya yang gagal dikembalikan lawan. Liyun sebenarnya juga memberikan perlawanan hebat terbukti dengan berkali-kali serangannya bisa menghasilkan poin tapi tidak sampai menutup set.
Medali perunggu diraih Christine Ferliana dari Indonesia yang pada semifinal kalah dari Feng 1-3 dan juga diraih My Tranh dari Myanmar yang pada semifinal dikalahkan Si Yun 1-3. (M027/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: