Dairi, Sumut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dairi bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU) memulai pembuatan buku Ulos Silahisabungan sebagai upaya menggali serta melestarikan kain tenun Ulos Silalahi.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dairi Marisi Sianturi di Sidikalang, Kamis, mengatakan buku ulos merupakan hasil akhir dari penelitian yang akan dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara.

Sebelum buku disusun, ia mengatakan harus disepakati bersama pihak-pihak terkait seperti para Raja Turpuk dan petenun Ulos Silahisabungan untuk kontribusinya sehingga disepakati nantinya dalam pembuatan buku ulos.

Baca juga: Pemkab Dairi terima penghargaan dari BPJS Kesehatan

"Pihak USU akan terjun ke lapangan untuk melakukan riset dan menggali informasi terkait Ulos Silalahi. Jangan dibatasi informasi yang akan digali sehingga utuh sehingga nantinya buku ulos ini dapat diwariskan kepada generasi penerus kita," katanya.

Sementara Ketua Dekranas Kabupaten Dairi Romy Mariani Eddy Berutu mengatakan tidak semua orang mengetahui tentang tenun Ulos Silalahi.

Baca juga: Sumber mata air di Dairi-Sumatera Utara ditanami ratusan pohon

Dekranas Dairi siap membantu untuk mencari informasi terkait tenun Ulos Silalahi dengan melakukan berbagai usaha, di antaranya melakukan wawancara para petenun ulos.

"Tentang Ulos Silalahi termasuk salah satu riset, yaitu riset mengenai kebudayaan (humanity) yang termasuk budaya dan perilaku. Sekarang ulos asli yang dari Sumatera Utara hampir punah, suatu saat ulos kita ini tidak ada, maka tidak ada lagi budaya yang akan diceritakan kepada generasi penerus," kata Romy Mariani.

Baca juga: USU ikuti pertemuan kerja sama Erasmus di Italia

Oleh karena itu, Dekranas Dairi menggagas suatu ide untuk mengembangkan tenun Ulos Silalahi sekaligus untuk meningkatkan perekonomian para petenun ulos.

Dengan adanya buku ulos ini, Romy Mariani berharap ada sejarah tentang Ulos Silalahi, bagaimana pembuatan serta pewarnaan dan apa filosofi yang ada di dalamnya sehingga akan menjadi sejarah Ulos Silalahi.

Baca juga: 3.335 lulusan Universitas Sumatera Utara diwisuda secara hybrid